Anak-anak Terserang Penyakit Kulit di Pengungsian Gaza, Fasilitas Kesehatan Terbatas

[info_penulis_custom]
Anak-anak Terserang Penyakit Kulit di Pengungsian Gaza
(Tangkapan layar YouTube NDTV)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di kamp pengungsian Gaza, anak-anak menderita penyakit kulit yang parah, bukan karena suara senjata, tetapi karena kondisi kebersihan yang sangat buruk.

Seorang ibu dengan tujuh anak, mengatakan, putranya Wafaa Elwan, yang berusia lima tahun terus menggaruk tubuhnya dan memiliki bercak merah dan putih di kaki dan punggungnya.

Infeksi kulit ini umum di kalangan pengungsi, dengan penyakit seperti kudis, cacar air, kutu, impetigo, dan berbagai ruam kulit yang melemahkan lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 150.000 orang di wilayah Palestina terjangkit penyakit kulit akibat kondisi kumuh di kamp pengungsian sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.

Statistik Infeksi Kulit

WHO melaporkan sejumlah besar kasus penyakit kulit di Gaza:

  • Kudis dan kutu: 96.417 kasus
  • Cacar air: 9.274 kasus
  • Ruam kulit: 60.130 kasus
  • Impetigo: 10.038 kasus

Kudis dan cacar air sangat meluas di Gaza, menurut Sami Hamid, seorang apoteker yang mengelola klinik darurat di kamp Deir al-Balah.

BACA JUGA: Investigasi PBB Bongkar Kejahatan Israel di Gaza

Kondisi Sanitasi yang Buruk

Elwan dan keluarganya, seperti ribuan keluarga lainnya, tinggal di tanah berpasir dekat laut di Deir al-Balah. Mereka tidur di tanah dan tidak memiliki akses untuk mandi secara rutin karena kurangnya produk kebersihan dan sanitasi. Laut Mediterania yang biasanya digunakan untuk mandi juga telah tercemar oleh limbah, memperparah kondisi kesehatan mereka.

“Kami tidur di tanah, di atas pasir tempat cacing-cacing keluar di bawah kami. Kami tidak bisa memandikan anak-anak seperti dulu. Tidak ada produk kebersihan dan sanitasi untuk mencuci dan membersihkan tempat ini. Tidak ada apa-apa,” ,” kata ibu Elwan kepada Al Jazeera, dikutip Sabtu (6/7/2024).

Mohammed Abu Mughaiseeb dari Dokter Tanpa Batas (MSF) mengatakan anak-anak sangat rentan terhadap penyakit kulit karena kebersihan yang buruk dan sering bermain di luar. Dia juga khawatir tentang kemungkinan munculnya penyakit leishmaniasis, yang dapat berakibat fatal dalam bentuk ganasnya.

“Anak-anak di Gaza sudah sangat rentan terhadap penyakit,” katanya, “karena sistem kekebalan tubuh mereka terganggu oleh kekurangan gizi,” Abu Mughaiseeb.

Penyakit lain juga merajalela di kamp-kamp pengungsian, dipicu oleh buruknya kebersihan. WHO melaporkan 485.000 kasus diare. Toilet yang sangat primitif di kamp hanya memperburuk penyebaran wabah.

“Toilet di sini sangat primitif, mengalirkan limbah ke saluran di antara tenda-tenda, yang pada akhirnya berkontribusi pada penyebaran wabah,” katanya.

Dampak Perang

Perang yang dimulai dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang besar di Gaza. PBB melaporkan bahwa 1,9 juta orang telah mengungsi di Gaza dari total populasi sekitar 2,4 juta.

Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel. Serangan balasan Israel telah menewaskan setidaknya 37.925 orang, juga sebagian besar warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan Gaza yang dijalankan Hamas.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.