BANDUNG, TEROPONGMEDIA.IDÂ — Kabar duka datang dari Vatikan pada Senin (21/4/2025), Paus Fransiskus dikabarkan meninggal dunia di kediamannya, Casa Santa Marta.
Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, merupakan tokoh bersejarah dalam Gereja Katolik. Ia adalah Paus pertama yang berasal dari Argentina sekaligus dari kawasan Amerika Latin.
Paus Fransiskus Sakit Apa?
Paus Fransiskus tutup usia umur 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia ganda, suatu infeksi berat yang menyerang kedua paru-parunya sejak awal tahun 2025.
Selama lima minggu terakhir hidupnya, beliau menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poliklinik Gemelli karena kondisi pneumonia yang nyaris merenggut nyawanya sebanyak dua kali.
Setelah menunjukkan tanda-tanda perbaikan, Paus dipulangkan ke Vatikan pada 23 Maret 2025 untuk melanjutkan masa pemulihan di bawah pengawasan medis ketat.
Tim dokter mengungkapkan bahwa pneumonia ganda yang diderita telah menyebabkan kerusakan serius pada paru-paru serta menegangkan otot pernapasan beliau.
Paus harus tetap menggunakan alat bantu oksigen melalui kanula, meskipun terkadang masih bisa bernapas tanpa alat bantu dalam waktu singkat.
Pada awal April 2025, pihak Vatikan menyampaikan bahwa hasil pemindaian menunjukkan sedikit perbaikan pada kondisi paru-parunya. Namun, kondisi kesehatan beliau secara keseluruhan tetap rapuh.
Meski dalam kondisi yang tidak prima dan usianya yang lanjut, Paus Fransiskus tetap menjalankan tugas-tugas keagamaan dan kenegaraannya dengan semangat tinggi.
Salah satu aktivitas besar terakhirnya adalah kunjungan ke empat negara di Asia-Pasifik pada September 2024, termasuk Singapura, yang menjadi tur terpanjang selama masa kepausannya.
Apa Itu Pneumonia Ganda?
Pneumonia ganda atau double pneumonia adalah infeksi yang menyerang kedua sisi paru-paru secara bersamaan.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kantong udara paru (alveolus), yang kemudian terisi cairan atau nanah sehingga mengganggu fungsi pernapasan.
Baca Juga:
Ternyata Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Patu-Paru, Kok Bisa?
Meski paru-paru yang terinfeksi lebih luas, tingkat keparahan pneumonia ganda bisa bervariasi, tidak selalu lebih berat dibanding jenis pneumonia lainnya. Gejala yang muncul mirip dengan pneumonia satu sisi, namun dengan dampak yang lebih luas.
Beberapa gejala khas pneumonia ganda meliputi:
- Nyeri dada saat bernapas.
- Sesak napas meskipun tanpa aktivitas berat.
- Batuk berdahak pekat yang sulit sembuh.
- Demam tinggi atau suhu tubuh yang sangat rendah.
- Kelelahan ekstrem.
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, atau diare.
- Sianosis, yaitu warna kebiruan pada bibir dan ujung jari.
Berita meninggalnya Paus Fransiskus membawa kesedihan mendalam, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga masyarakat dunia.
(Kaje)
