BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menghadirkan inovasi kreatif dalam bidang pendidikan dengan menciptakan Aromatic Book, sebuah buku pembelajaran yang memanfaatkan kekuatan aroma untuk mendukung proses belajar siswa.
Inovasi ini lahir melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Lima mahasiswa di balik terobosan ini adalah Chiara Aura Fajrin, Ulfa Zain Latifa, Afiandina Sukma, Riyani Ayu Lestari, dan Elgita Kisti. Mereka merancang Aromatic Book sebagai metode pembelajaran baru yang menggabungkan aromaterapi dengan pendekatan kognitif untuk membantu siswa mengingat materi pelajaran secara lebih efektif.
Kombinasi Unik Aroma dan Ilmu Kognitif
Ulfa Zain Latifa, selaku perwakilan tim, menjelaskan bahwa sistem pendidikan saat ini seringkali menekankan pada metode hafalan yang kurang efektif dalam jangka panjang.
“Kami melihat adanya kebutuhan untuk menciptakan metode belajar yang tidak hanya menarik, tetapi juga dapat memperkuat daya ingat melalui stimulus sensorik, dalam hal ini aroma,” ujarnya, melansir laman UGM.
Tim menemukan bahwa aroma memiliki efek positif dalam meningkatkan fokus dan memori. Oleh karena itu, mereka memilih aroma lavender dan lemon untuk diintegrasikan dalam buku. Lavender dikenal mampu memberikan efek relaksasi dan meningkatkan konsentrasi, sementara aroma lemon bermanfaat untuk mengurangi stres serta merangsang ingatan.
Tidak hanya fokus pada aspek edukatif, tim juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan. Riyani Ayu Lestari mengungkapkan bahwa Aromatic Book dibuat dari limbah kertas bekas dan kulit jagung, sebagai bentuk solusi atas isu penggunaan kertas berbasis kayu yang dapat mengancam kelestarian hutan.
“Selain menggunakan bahan daur ulang, setiap halaman dalam buku ini dilengkapi sketsa khusus yang dirancang untuk merangsang proses memorisasi dan mempermudah siswa dalam memahami serta meringkas materi,” tambahnya.
Baca Juga:
Hilirisasi Inovasi, UGM Hasilkan Beras Presokazi untuk Atasi Stunting
Siap Menyasar Sekolah-sekolah
Elgita Kisti menyatakan bahwa produk ini tengah dipersiapkan untuk dipasarkan secara luas ke sekolah-sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Meski pengembangan produk memerlukan proses panjang, mulai dari formulasi aroma hingga uji kelayakan, mereka optimis Aromatic Book akan memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan.
Ke depan, tim berencana memperluas varian aroma dan mengadopsi teknologi terkini untuk menyempurnakan desain serta fungsionalitas buku mereka.
“Inovasi ini merupakan bukti bahwa kolaborasi antara kreativitas dan ilmu pengetahuan mampu melahirkan solusi praktis dan bermanfaat. Kami ingin mendorong metode pembelajaran yang lebih menyenangkan, holistik, dan efektif bagi generasi penerus bangsa,” tutup Elgita.
(Virdiya/Usk)