JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemilik bengkel spesialis kendaraan listrik dan hybrid, Dokter Mobil, Lung Lung, angkat bicara terkait insiden yang terjadi pada mobil listrik BYD Seal mengeluarkan asap putih di Palmerah, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Sedan elektrik itu, dilaporkan mengeluarkan asap putih tebal yang diiringi suara ledakan ringan, meski tidak sampai terbakar.
Menurut Lung Lung, kendaraan elektrifikasi saat ini sebenarnya sudah dibekali dengan teknologi canggih, khususnya pada komponen utama seperti baterai. Sehingga, seharusnya bisa termitigasi.
“Yang saya ingin tahu dulu adalah, apakah mobil dalam posisi sedang mengisi daya atau tidak. Kalau misalkan tiga hari tidak dipakai dan posisinya masih dicolok, besar kemungkinan ada sistem charging yang error atau kepanasan,” jelasnya melansir Antara, Kamis (15/05/2025).
Ia menduga, akar masalah bisa berasal dari overcharging yang menyebabkan sistem pengisian justru menguras baterai atau adanya gangguan pada sistem pendingin. Menurutnya, pendingin seperti coolant dan kipas yang terus beroperasi bisa menjadi pemicu munculnya asap.
BACA JUGA:
Hyundai Recall Palisade 2025, Risiko Fatal untuk Pemilik!
BYD Sealion 7 Sukses Uji Tabrak Euro NCAP, Mobil dengan Proteksi Terbaik?
“Ya bisa jadi dari sistem pendingin, coolant ataupun kipas yang menyala terus-menerus untuk mendinginkan. Itu juga bisa, makanya harus ada informasi dulu yang jelas,” lanjutnya.
Sebelumnya, PT BYD Motor Indonesia telah buka suara mengenai insiden yang terjadi, hanyalah bmengeluarkan asap putih.
Mereka mengklaim, bahwa asap yang timbul kemungkinan besar berasal dari pantulan cahaya, sehingga terlihat seperti api di sejumlah dokumentasi visual yang beredar.
Meskipun tidak terbakar, kejadian tersebut tetap mengundang perhatian masyarakat dan aparat. Enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi bersama 30 petugas untuk mengantisipasi risiko lanjutan. Peristiwa ini dianggap langka terjadi di Indonesia, mengingat reputasi baterai BYD yang dikenal aman.
BYD Seal sendiri menggunakan baterai Blade LFP (Lithium Iron Phosphate) buatan BYD. Baterai ini tersedia dalam dua kapasitas, yakni 61,4 kWh dan 82,5 kWh untuk varian tertinggi.
Teknologi Blade Battery ini diklaim memiliki keamanan tinggi, daya tahan lama, serta waktu pengisian yang lebih cepat dibandingkan baterai konvensional.
BYD sebelumnya telah memamerkan hasil uji ketahanan baterai Blade yang cukup ekstrem. Dalam pengujian tersebut, baterai ditusuk paku, dipanaskan hingga 300 derajat Celsius, serta diberikan beban berlebih hingga 260 persen. Hasilnya, baterai tidak mengeluarkan api maupun asap, menunjukkan tingkat keselamatan tinggi.
(Saepul)