BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Nasional China yang kedua dengan diikuti oleh 50 mahasiswa jurusan bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di China, sukses digelar pada Minggu (27/4/2025).
Acara tersebut diprakarsai oleh Beijing Foreign Studies University (BFSU) dengan mengusung dua tema utama: “Memperkuat Semangat Bandung dan Membangun Komunitas China-Indonesia dengan Masa Depan Bersama” untuk kategori tingkat lanjut, serta “Pelajaran Bahasa Indonesia pada Era Kecerdasan Digital” untuk tingkat dasar.
Dalam sambutan pembukaan, Wakil Presiden BFSU, Zhao Gang, menyoroti sejarah panjang hubungan persahabatan antara China dan Indonesia serta berbagai pencapaian konkret hasil kerja sama kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai bagian dari penilaian, dewan juri yang terdiri dari diplomat Indonesia, dosen, dan pengajar bahasa Indonesia, baik asli maupun lokal menilai peserta berdasarkan isi pidato, kefasihan berbicara, dan kemampuan menjawab pertanyaan dari juri.
“Bahasa adalah jembatan yang menyatukan bangsa-bangsa. BFSU akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Indonesia dan memperkuat pertukaran akademik antaruniversitas,” ujar Zhao.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing juga turut mendukung terselenggaranya lomba ini. Minister Counselor KBRI Beijing, Nur Evi Rahmawati, menyampaikan apresiasinya kepada BFSU dan seluruh institusi pendidikan yang turut mempromosikan bahasa Indonesia di China. Ia menegaskan komitmen KBRI untuk terus mempererat kerja sama budaya antara kedua negara.
Lomba yang berlangsung dalam suasana hangat dan bersahabat ini diikuti oleh peserta yang sebagian besar pernah mengunjungi atau belajar di Indonesia. Dalam sesi tanya jawab, mereka membagikan pengalaman menarik selama di Indonesia, mulai dari mencicipi kuliner lokal hingga menjalin persahabatan dengan warga setempat.
Mahasiswa Tianjin Foreign Studies University (TFSU), Jin Chengle, berhasil meraih juara pertama untuk kategori tingkat lanjut. Ia mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut dan bertekad melanjutkan studi tentang Indonesia di jenjang pascasarjana.
Baca Juga:
Gokil! Startup Ini Adakan Lomba Balap Sperma Perdana di Dunia
“Saya percaya, hubungan China-Indonesia yang kuat berakar dari sejarah dan akan membawa dampak besar bagi masa depan kedua negara, bahkan bagi kawasan dan dunia,” ujar Jin.
Dibandingkan edisi perdana pada tahun 2019, jumlah peserta dan institusi pendidikan yang berpartisipasi tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Wang Dandan, pengajar bahasa Indonesia di BFSU, berharap kompetisi ini terus menjadi sarana pertukaran pendidikan sekaligus etalase kemajuan pembelajaran bahasa Indonesia di China.
(Virdiya/Aak)