CEO OpenAI Ungkap Kata ‘Tolong’ dan ‘Terima Kasih’ di ChatGPT Picu Pemborosan Energi

[info_penulis_custom]
OpenAI GPT-4o
(Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa penggunaan kata-kata sopan seperti “tolong” (please) dan “terima kasih” (thank you) dalam interaksi dengan ChatGPT dapat menyebabkan pemborosan energi dan kerugian finansial bagi perusahaan.

Dalam wawancara yang dikutip oleh New York Post, Altman menjelaskan bahwa meskipun kata-kata tersebut membuat percakapan terasa lebih manusiawi, setiap karakter dalam prompt tetap dihitung sebagai permintaan yang harus diproses oleh server.

Hal ini berdampak langsung terhadap konsumsi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem kecerdasan buatan tersebut.

“Puluhan juta dolar yang dihabiskan dengan cara yang baik. Anda tak pernah tahu,” ujar Altman, dikutip Minggu (4/5/2025).

ChatGPT beroperasi melalui jaringan pusat data berskala besar yang ditenagai ribuan GPU (graphics processing unit).

Menurut laporan, satu respons dari ChatGPT dapat mengonsumsi sekitar 0,14 kilowatt jam (kWh), setara dengan menyalakan 14 lampu LED selama satu jam.

Jika dikalikan dengan jutaan bahkan miliaran interaksi per hari, total energi yang digunakan menjadi sangat besar.

Baca Juga:

Open AI Induk Chat GPT Terancam Bangkrut?

Laporan tersebut juga mencatat bahwa teknologi AI kini menyumbang sekitar 2% dari konsumsi listrik global, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring pertumbuhan penggunaan layanan AI di berbagai sektor.

Meski demikian, sebagian pakar teknologi menilai penggunaan kata-kata sopan tetap memiliki nilai positif.

Direktur Desain Microsoft Copilot, Kurtis Beavers, menyebut bahwa sopan santun digital dapat memengaruhi nada dan kualitas respons dari AI, menciptakan pengalaman interaksi yang lebih baik bagi pengguna.

Namun, banyak pengamat memperingatkan bahwa secara akumulatif, kebiasaan ini dapat menciptakan beban komputasi tambahan yang signifikan dan berdampak terhadap tagihan listrik serta keberlanjutan lingkungan.

Dengan perkembangan AI yang semakin pesat, tantangan untuk menyeimbangkan interaksi manusiawi dengan efisiensi energi menjadi isu penting yang perlu diperhatikan oleh industri teknologi global.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan

5

UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.