Fakta Keterkaitan Tingginya Kasus DBD dengan Nyamuk Wolbachia

[info_penulis_custom]
kasus DBD
(Markeeters)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue. Dalam kasus DBD, Gejala yang timbul sangat serius dan bahkan berpotensi mengancam nyawa jika tidak kita obati dengan tepat.

Belakangan ini, kasus DBD sedang tinggi di Indonesia. Muncul anggapan bahwa ada keterkaitan tingginya angka kasus tersebut dengan penyebaran nyamuk wolbachia tahun lalu.

Mitos dan Fakta Tentang Nyamuk Wolbachia

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu, penyebaran nyamuk yang membawa bakteri wolbachia tidak memiliki pengaruh terhadap keganasan nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab demam berdarah.

Meskipun penyebaran nyamuk ber-wolbachia telah terjadi di beberapa wilayah, masih ada kecamatan atau kelurahan tertentu yang belum terjangkau.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa hanya sekitar 20 persen populasi nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi wolbachia, yang masih di bawah target ideal sebesar 60 persen.

Penggunaan nyamuk wolbachia telah terbukti efektif di Kota Yogyakarta. Penelitian teknologi wolbachia terjadi selama 12 tahun di sana dan berhasil menurunkan angka kasus DBD secara signifikan.

BACA JUGA: Penyakit DBD Melonjak di Kota Bandung, 2.215 Kasus 8 Orang Meninggal

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Masyarakat sebaiknya tetap menerapkan upaya pencegahan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, termasuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat tersebut, dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk Aedes aegypti.

Prinsip kerja teknologi ini adalah dengan memanfaatkan bakteri alami Wolbachia yang umumnya ada pada sekitar 60% serangga. Bakteri tersebut kemudian diintroduksi ke dalam nyamuk Aedes aegypti, di mana bakteri ini akan berkembang biak dan menghasilkan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia.

Ketika nyamuk tersebut menggigit, nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia tidak akan mentransmisikan virus demam berdarah kepada manusia.

 

(Kaje/Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

3

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web

4

Cara Menggunakan Ice Liker, Gampang Banget!

5

Link Nonton Film Bad Boys: Ride or Die Sub Indo Anti Ngantri!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.