HSBC: Pembukaan Kembali Tiongkok Bakal Dongkrak Perekonomian Asia

[info_penulis_custom]
Kepala Ekonom Asia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Frederic Neumann. (web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Kepala Ekonom Asia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC), Frederic Neumann mengatakan, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok bakal menjadi tren posistif bagi perekonomian Asia.

“Kita melihat jalan yang lebih halus, pengaturan stabilisasi dengan cukup cepat, dan stabilisasi pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia dibantu oleh pembukaan kembali ekonomi Tiongkok,” kata Frederic dalam media briefing “Asian Outlook 2023” yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (16/1/2023).

Frederic mengatakan, 2023 diwarnai oleh pengetatan kebijakan moneter sebagai respons atas meningkatnya tekanan inflasi di seluruh Asia dan dunia, khususnya respons dalam bentuk menaikkan suku bunga acuan.

BACA JUGA: Mendag: Kontribusi Impor Barang Konsumsi Relatif Rendah

Oleh karenanya, pembukaan kembali ekonomi Negeri Panda itu membantu lebih banyak wilayah di Asia dalam segi perdagangan.

Diketahui, Tiongkok merupakan mitra dagang terpenting bagi banyak ekonomi Asia. Dengan begitu meski negara-negara maju lainnya tidak pulih dengan cepat, pembukaan ekonomi Tiongkok akan membantu siklus perdagangan regional hingga pariwisata.

Frederic menilai, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok akan mendukung pasar komoditas beberapa negara di Asia dan Pasifik, seperti Australia, Selandia Baru, dan Indonesia.

Faktor lainnya yang membantu stabilisasi ekonomi Asia adalah tekanan inflasi yang lebih rendah sehingga memungkinkan bank-bank sentral di seluruh Asia untuk mengetatkan kebijakannya paling lambat sampai pertengahan tahun ini.

“Asia tidak memiliki bank sentral yang terus memperketat kebijakannya melampaui kuartal kedua tahun ini. Penghentian kebijakan moneter itu benar-benar akan memberi kita ruang bernapas selama paruh kedua tahun ini,” kata dia.

Dia juga menyebut, tren relokasi penanaman modal asing yang terus berlanjut pun akan memperkuat ekonomi kawasan Asia, khususnya ke Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Investasi asing langsung ke tempat-tempat seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, dan India tetap akan sangat kuat. Bahkan jika lingkungan pertumbuhan global cukup lemah.

Dengan demikian tren tersebut merupakan bukti daya saing manufaktur yang sedang berlangsung di Asia.

(Agung)

 

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.