Ini 4 Masalah Serius yang Masih Jadi Ancaman Masyarakat Kabupaten Bandung

[info_penulis_custom]
stunting, kemiskinan ekstrem, sampah, inflasi
Ilustrasi: Balita membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mencegah stunting. (Sumber foto: pexels)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Masyarakat Kabupaten Bandung kini dihadapkan pada empat masalah krusial yang tak bisa diabaikan.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan agar seluruh ASN Pemkab Bandung untuk fokus bekerja guna mengatasi empat permasalahan tersebut.

Hal ia sampaikan seusai mengukuhkan Pengurus Unit Korpri OPD dan Kecamatan se-kabupaten Bandung dan Rapat Koordinasi Bulanan Istimewa di Gedung Mohammad Toha, Komplek Pemkab Bandung, Selasa (25/6/2024).

1. Stunting

Masalah pertama, lanjut dia, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa target di akhir 2024, angka stunting harus di bawah 14 persen.

“Sementara Kabupaten Bandung menurut data masih di angka 29 persen. Artinya, kita punya pekerjaan rumah untuk menurunkan stunting ini,” kata Bupati Dadang.

Ia pun menginstruksikan para camat untuk segera menyerahkan data angka stunting di kecamatan masing-masing.
Termasuk, harus menyerahkan titik lokasi dan data para penderita stunting tersebut.

Sebenarnya, lanjut Bupati, butuh waktu 1.000 hari untuk menghilangkan stunting. Namun dengan intervensi program penurunan angka stunting dan kerjasama pentahelix, ia mengaku optimistis angka dapat diturunkan dalam waktu tiga bulan.

Terlebih, program penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Polda Jabar yang siap menurunkan personilnya untuk mengedukasi masyarakat.

“Segera kirimkan data untuk memetakan strategi kita. Para camat segera bergerak, undang juga para kepala desa. Di mana titik lokusnya? Ada berapa jumlahnya? Berapa orang yang harus kita bantu, sehingga nanti setelah tiga bulan angkanya tinggal 14 persen,” beber Kang DS, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Ini Tiga Strategi Pemprov Jabar Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

2. Kemiskinan Ekstrem

Kedua, ia juga menginstruksikan agar para camat juga segera mendata warganya yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem.

Hal itu bertujuan untuk menentukan strategi dan terobosan yang harus dilakukan untuk menekan angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Bandung.

Selanjutnya, Bupati yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu juga secara khusus menginstruksikan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) dan Disperdagin untuk segera menyiapkan operasi pasar dan bazar murah untuk menekan angka inflasi yang mulai naik.

3. Inflasi

Kenaikan inflasi di Kabupaten Bandung pada kuartal pertama ini yang mencapai 3,04 persen, kata Kang DS, disebabkan akibat kurangnya pasokan bawang merah, bawang putih dan minyak curah di pasaran.

“Saya instruksikan Kadis Pakan dan Kadis Perdagin untuk segera turun lagi untuk menekan inflasi. Tahun lalu angka inflasi di angka 2,3 persen, kemarin angka inflasi kita naik jadi 3,04 persen,” tegas Kang DS.

Tujuannya, ketika inflasi Kabupaten turun, pemerintah pusat akan memberi bonus kinerja.

“Bonusnya bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat,” tambah Bupati.

4. Sampah

Dadang juga menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan para camat fokus menangani permasalahan sampah di daerah masing-masing.

Kang DS meminta para camat untuk mengumpulkan para kepala desa di kecamatan masing-masing.

Ia menjelaskan, Kabupaten Bandung yang jumlah penduduknya hampir 3,8 juta jiwa, dalam sehari menghasilkan sampah rumah tangga sekitar 1.282 ton.

Namun sampah yang terbuang ke TPA Sarimukti hanya sekitar 200 ton. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mengelola masalah sampah ini.

“Dari mulai tingkat rumah tangga, RW, dan Desa. Salah satunya dengan pembuatan 1 juta Lubang Cerdas Organik (LCO) di tiap rumah,” ujarnya.

Selain menyampaikan empat pekerjaan rumah yang harus segera selesai, Bupati Dadang Supriatna juga menyampaikan berbagai capaian dan keberhasilan Pemkab Bandung selama 3 tahun menjadi nakhoda Kabupaten Bandung.

“Tentu berbagai keberhasilan dan capaian luar biasa yang kita raih Kabupaten Bandung ini bukanlah pencapaian pribadi namun hasil jerih payah kita semua. Saya haturkan terima kasih kepada seluruh ASN Pemkab Bandung,” ungkap Kang DS.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.