BANDUNG, TEROPONGMEDIA.IDÂ — Vasektomi adalah prosedur medis permanen untuk kontrasepsi pria, di mana saluran sperma dipotong atau ditutup agar sperma tidak keluar bersama air mani saat ejakulasi.
Meski tergolong minimal invasif vasektomi tetap membutuhkan proses penyembuhan dan berdampak pada waktu yang tepat untuk kembali melakukan hubungan seksual.
Berapa Lama Harus Menunggu Seks Setelah Vasektomi
Proses Pemulihan Pasca Vasektomi
Setelah menjalani vasektomi, pria umumnya mengalami:
-
Rasa nyeri ringan di sekitar skrotum
-
Pembengkakan di area genital
-
Memar yang bisa berlangsung beberapa hari
-
Jahitan kecil (pada beberapa jenis prosedur)
Untuk menghindari komplikasi seperti infeksi atau pembukaan luka, pria harus menunggu sekitar 7 hari atau lebih sebelum kembali berhubungan seks. Namun, waktu ini bisa bervariasi tergantung kondisi tubuh dan jenis vasektominya.
Risiko Jika Berhubungan Seks Terlalu Dini
Melakukan hubungan seksual sebelum luka benar-benar sembuh dapat mengakibatkan:
-
Terbukanya kembali jahitan
-
Masuknya bakteri ke dalam luka operasi
-
Meningkatkan risiko infeksi
-
Memperparah rasa sakit atau pembengkakan
Idealnya, pasangan harus menunda aktivitas seksual hingga pria tidak lagi merasakan sakit atau ketidaknyamanan, serta tidak ada lagi pembengkakan.
Gejala Setelah Vasektomi
Beberapa gejala umum yang mungkin muncul pasca prosedur antara lain:
-
Air mani bercampur darah
-
Gumpalan darah di skrotum
-
Nyeri tumpul berkepanjangan di area testis
-
Sensitivitas di area bekas sayatan
Gejala-gejala ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari hingga minggu. Apabila gejala tidak mereda atau semakin parah, penting untuk segera konsultasi ke dokter.
Jika muncul gejala seperti demam tinggi, bau tidak sedap pada luka, atau nanah, ini bisa menjadi tanda infeksi serius dan perlu penanganan medis segera.
Baca Juga:
Apakah Vasektomi Bisa Punya Anak Lagi?
Wajib Tahu, Ini Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Vasektomi
Masa Sterilisasi Setelah Vasektomi
Perlu Waktu untuk Menjadi Benar-Benar Steril
Vasektomi tidak langsung membuat pria 100% steril. Butuh waktu sekitar 12 minggu (3 bulan) hingga benar-benar tidak ada sperma di dalam air mani. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Pria harus melakukan ejakulasi minimal 20 kali untuk membantu mengeluarkan sisa sperma.
-
Dokter akan meminta sampel air mani untuk dilakukan analisis laboratorium.
-
Konfirmasi sterilitas akan diberikan hanya setelah hasil menunjukkan tidak ada sperma.
Pentingnya Kontrasepsi Tambahan di Awal
Selama masa transisi ini, pasangan tetap harus menggunakan kondom atau metode kontrasepsi lain untuk menghindari kehamilan. Mengabaikan ini dapat menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan, meski pria sudah menjalaninya.
Vasektomi tidak memengaruhi hormon testosteron, sehingga gairah seksual pria tetap normal. Fungsi tubuh seperti ereksi, ejakulasi, dan orgasme tidak berubah. Air mani juga tetap keluar saat ejakulasi, meskipun tidak lagi mengandung sperma.
(Kaje)