Kemenparekraf Berharap Pasaman Equator Festival Menjadi Festival Berkelas Nasional

[info_penulis_custom]
Pasaman Equator Festival
Pasaman Equator Festival(Tangkap layar Instagram @sandiuno)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatannya menghadiri perayaan Hari Titik Kulminasi Matahari yang merupakan acara utama dalam Pasaman Equator Festival di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.

Dalam hal tersebut, Menparekraf memerintahkan kepada Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Oni Yulfian, secara langsung untuk mengidentifikasi berbagai rute perjalanan.

Hal ini bertujuan untuk menjadikan Kabupaten Pasaman sebagai bagian yang signifikan dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik, dengan target mencapai 1,5 miliar pergerakan pada tahun 2024.

“Kami juga mendorong sebuah terobosan dimana desa wisata di Pasaman bisa masuk menjadi bagian dari ekosistem ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia). Dan harapannya ke depan Pasaman Equator Festival dapat menjadi festival berkelas nasional,” kata Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya pada Pasaman Equator Festival yang berlangsung di Tugu Khatulistiwa Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, mengutip Kemenparekraf, Minggu (24/3/2024).

Sandiaga Uno juga berusaha agar Pasaman Equator Festival dapat masuk dalam daftar KEN (Kharisma Event Nusantara) berskala nasional.

“Silakan saja diajukan agar bisa masuk KEN. Sumbar ini cukup banyak mendapat anggaran festival pada KEN. Kita semua tentu ingin Pasaman Equator Festival ini menjadi festival berskala nasional,” kata Sandi.

Di sisi lain, Bupati Pasaman, Sabar AS, mengatakan bahwa perayaan Festival Kulminasi Matahari yang menjadi acara tahunan tetap telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Bonjol Pasaman.

“Karena itu kami terus berbenah untuk mengembangkan wisata selain kawasan Bonjol sebagai kawasan wisata terpadu, terintegrasi,” kata Sabar.

Kemudian, Plt. Kepala Penelituan dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triono, menjelaskan bahwa fenomena khatulistiwa ini terjadi dua kali dalam setiap tahun, yaitu pada bulan Maret dan September.

Hal ini disebabkan oleh pergerakan semu matahari yang membuatnya tampak seolah-olah bergeser ke utara dan selatan.

“Saya pun berharap fenomena alam ini mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat, sehingga pariwisata di daerah Pasaman dikenal secara luas,” ujar Rahmat.

Di samping perayaan Hari Titik Kulminasi Matahari, Pasaman Equator Festival juga menampilkan berbagai acara lainnya, termasuk seminar astronomi.

Kemudian terdapat juga kegiatan yang menyoroti keberagaman budaya di kawasan Khatulistiwa, diskusi panel dengan judul “Eksplorasi Langit Khatulistiwa Bonjol untuk Indonesia dan Dunia”, dan perayaan Hari Meteorologi Dunia yang ke-74.

BACA JUGA: Kemenparekraf: Sektor Ekonomi Kreatif Akan Berkembang Pesat di 2024

Dalam acara Pasaman Equator Festival, turut hadir sejumlah tokoh penting, antara lain Sekretaris Utama BMKG RI Dwi Budi Sutrisno, Mayor Jenderal TNI Heriyanto Syaputra, Rektor ITERA Lampung Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

Sedangkan Menparekraf bersama dengan Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata, Brigadir Jenderal TNI Ario Prawiseso, dan Isu-isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, serta Oni Yulfian, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, juga hadir dalam acara tersebut.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.