Kenapa Masyarakat Indonesia Punya Kebiasaan Makan Nasi?

[info_penulis_custom]
Kebiasaan makan nasi
(pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan Indonesia sebenarnya memiliki peluang besar dalam mengurangi ketergantungan pada impor beras melalui program pengurangan pemborosan pangan. Sebab, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan makan nasi yang tidak dapat tergantikan.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, yang menjelaskan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 30 persen dari total pangan yang ada di Indonesia terbuang sia-sia. Jumlah tersebut setara dengan pemenuhan pangan bagi 60 hingga 125 juta penduduk Indonesia.

Melansir RRI, Sarwo Edhy menambahkan, apabila penghematan pangan bisa sampai 20 persen dari total pemborosan yang terjadi, maka kebutuhan nasional beras yang mencapai 31 juta ton setiap tahunnya dapat terpenuhi.

Saat ini, masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 2,6 juta ton beras per bulan, dan dengan penghematan 20 persen, potensi penghematan dapat mencapai hingga 6 juta ton beras. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan sekitar 60 hingga 80 juta orang.

Namun, meskipun potensi pengurangan impor beras terbuka lebar, masyarakat Indonesia masih sulit untuk mengurangi konsumsi nasi. Mengapa demikian?

Pilar Utama dalam Budaya dan Kebiasaan Makan Masyarakat Indonesia

Nasi bukan sekadar makanan pokok di Indonesia, tetapi juga memiliki peranan penting dalam kebudayaan dan kehidupan sehari-hari. Terdapat sejumlah faktor yang membuat nasi sulit tergantikan pola makan masyarakat Indonesia.

1. Kebudayaan dan Tradisi

Kebiasaan makan nasi sudah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia. Hampir setiap hidangan tradisional menggunakan nasi sebagai elemen utama. Makan tanpa nasi sering kali dianggap belum lengkap, bahkan ada istilah bahwa belum kenyang jika belum makan nasi.

2. Keterikatan Emosional dan Sosial

Nasi juga memiliki keterikatan emosional yang mendalam. Banyak momen berharga bersama keluarga dan teman dihabiskan dengan makan bersama, di mana nasi menjadi hidangan utama. Kehangatan hubungan sosial ini sering kali memperkuat peran nasi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Rasa Kenyang dan Kepuasan

Nasi memberikan rasa kenyang yang cepat dan mudah dipadukan dengan berbagai lauk pauk. Kombinasi nasi dengan lauk-lauk lain memberikan kepuasan tersendiri yang sulit didapatkan dari sumber karbohidrat lain.

4. Ketersediaan dan Harga Terjangkau

Nasi mudah diakses di seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari pasar tradisional hingga supermarket, nasi selalu tersedia dengan harga yang relatif terjangkau, menjadikannya pilihan utama untuk pemenuhan karbohidrat sehari-hari.

5. Sumber Energi Cepat

Sebagai sumber karbohidrat utama, nasi memberikan energi yang dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari. Gaya hidup masyarakat yang aktif juga turut memperkuat konsumsi nasi sebagai penyuplai energi cepat.

6. Kebiasaan Sejak Kecil

Kebiasaan makan nasi umumnya sudah diajarkan sejak usia dini, sehingga pola makan ini menjadi terbentuk kuat dalam diri setiap individu. Mengganti nasi dengan alternatif lain tentu memerlukan waktu adaptasi yang tidak sebentar.

7. Pengaruh Media dan Iklan

Media dan iklan yang mempromosikan nasi sebagai bagian penting dari diet sehat semakin memperkuat konsumsi nasi di kalangan masyarakat. Ini menjadikan nasi tetap mendominasi pola makan sehari-hari, meskipun terdapat pilihan lain yang lebih sehat.

BACA JUGA: 4 Kebiasaan Harian untuk Kesehatan Otak yang Optimal

Kebiasaan orang Indonesia yang memiliki ketergantungan makan nasi, menjadikan Indonesia memiliki ketergantungan dalam impor beras. Setelah mengetahui beberapa faktor di atas, apakah Anda sebagai masyarakat Indonesia akan mengurangi kebiasaaan makan nasi, untuk membantu pemerintah mengurangi impor beras?

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

3

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web

4

Cara Menggunakan Ice Liker, Gampang Banget!

5

Link Nonton Film Bad Boys: Ride or Die Sub Indo Anti Ngantri!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.