Ketua DPP PDIP: Jawa Tengah Bukan Lagi Kandang Banteng, tapi Kandang Bansos dan Parcok

[info_penulis_custom]
Parcok, Kandang Banteng, kandang bansos, Partai Cokelat,
Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus bersama Cawagub Jakarta Rano Karno. (Instagram Deddy Yevri Sitorus)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus menegaskan bahwa Jawa Tengah kini bukan lagi “kandang banteng” atau dominasi pendukung PDI Perjuangan, tetapi sudah menjadi “kandang Bansos dan Parcok”.

Dalam kegiatan konferensi pers di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024), Deddy menjelaskan soal fenomena politik dalam situasi Pilkada serentak 2024 ini.

Menurutnya, ada intervensi politik dari mantan penguasa republik ini terhadap pemerintanan daerah termasuk aparat keamanan, untuk turut campur dalam pemenangan politik calon-calon kepala daerah pilihannya.

Maka itulah, sebutan kandang bansos merujuk pada politisasi bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk pemenangan calon kepala daerah tertentu.

Begitupun istilah kandang parcok atau “partai cokelat”, merujuk pada pengendalian aparat keamanan untuk melakukan hal yang sama, termasuk di Jawa Tengah.

Sebegaimana diketahui, Jawa Tengah sebelumnya merupakan provinsi yang selalu dimenangkan oleh kepala daerah usungan PDIP.

Namun pada Pilkada 2024 ini, Calon Gubernur-Wakil gubenur usungan PDIP mengarah pada kekalahan, karena disinyalir adanya gerakan masif dari “Partai Bansos” dan “Partai Cokelat”.

“Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah Kandang Banteng, tapi kandang bansos dan parcok!” tegas Deddy, mengutip kanal YouTube Metro TV.

BACA JUGA: Bawaslu Gerebek Puluhan Kades Jateng Tengah Berkumpul di Hotel, Sedang Apa?

Namun, tampaknya PDIP sedikit lega karena “kandang banteng” kini berpindah ke Jakarta, mengingat mayoritas suara DPRD DKI Jakarta dan perolehan suara Pilkada Jakarta diminangkan PDIP.

Lebih dari itu, Pilkada Jakarta 2024 nyaris dapat dipastikan dimenangkan oleh calon Gubernur-Wakil Gubernur usungan PDIP, Pramono Anung-Rano Karno.

“Dari Jawa Tengah, PDI Perjuangan punya saudara di Ibu Kota Jakarta. Jadi, jangan ada lagi pertanyaan soal kandang banteng. Mau tanya di mana kandang, DKI Jakarta memenangkan pemilu,” ujar Deddy.

Kendati Jateng bukan lagi menjadi kandang banteng pada Pilkada Jateng 2024, lanjut dia, tetapi masih menjadi basis pemilih tertinggi PDIP pada pemilihan umum legislatif (Pileg) 2024.

“Apakah Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng? Ya,” ujar Deddy.

Dalam arti, jelas dia, pemilihan gubernur-wakil gubernur 2024 meski kalah menurut data survei quick count dari sisi suara,  apabila dibandingkan antara suara pemilu legislatif dengan hasil pemilu ada dua kali lipat dari 25,9 persen menjadi lebih dari 40 persen.

“Apakah masih kandang banteng? Yes,” tegasnya.

Deddy menekankan, pemilih PDIP di Jawa Tengah agar tetap setia meskipun hasil hitung cepat Pilkada Jateng, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP kalah oleh pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin.

Menurutnya, Jawa Tengah kini merupakan kandang bansos dan partai cokelat (parcok). Ia menyesalkan, tindakan-tindakan pengerahan alias mobilisasi aparat dalam proses Pilkada Serentak 2024.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.