JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID – Kementerian Perhubungan RI menyampaikan bahwa jumlah pemudik lebaran 2025 sebanyak 146,48 juta. Artinya turun 24% dari 2024 sebanyak 193,6 juta pemudik.
Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, dr. Ali Mahsun ATMO, M. Biomed mengatakan, kenapa ini terjadi ditengah pemerintah gelontorkan subsidi, bansos, serta berikan diskon tiket pesawat, kereta api, juga bus gratis? Kenyataan ini harus jadi warning bagi pemerintah.
Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI) ini menambahkan, mudik lebaran merupakan tradisi bangsa Indonesia sejak kolo bendu, serta menjadi peak season lonjakan perekonomian nasional. Namun kenapa lebaran 2025 terjadi penurunan drastis pemudik sebesar 24%.
BACA JUGA:
Cara Gampang Cari SPKLU Mobil Listrik saat Mudik, Cuma Pakai 3 Opsi Ini!
Satpol PP Kota Bandung Cegah PKL Dadakan di Bulan Suci Ramadhan
“Banyak faktor yang jadi penyebabnya. Pertama, perputaran ekonomi rakyat UMKM makin lesu akibatkan daya beli rakyat makin meluruh,” kata Ali Rabu (2/4/2025).
Ali menjelaskan, lebih dari 9,8 juta kelas menengah jatuh miskin dan mereka perketat ikat pinggang (efisiensi) ditengah makin beratnya beban hidup.
“Ketiga, melonjaknya pengangguran akibat PHK marak dimana-mana sebelum dan jelang ramadhan 2025. Ke-empat, sebagian pelaku UMKM memilih tidak mudik lebaran 2025 daripada kehabisan modal usaha pasca lebaran. Dan, kelima, penggelontoran berbagai subsidi, bantuan sosial dan diskon tiket belum mampu dongkrak jumlah pemudik kebaran 2025,” ujar Ali.
Ali menyebutkan, turunnya pemudik lebaran 2025 hingga 24% akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian harus jadi lampu kuning bagi pemerintah untuk memberikan solusi tercepat dongkrak perputaran ekonomi rakyat, juga perekonomian nasional,” pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998.
(Agus Irawan/Usk)