Komentari Demo Indonesia Gelap, Mahfud MD: Siapa yang Bilang Efisiensi Jelek?

[info_penulis_custom]
indonesia gelap mahfud md
(Instagram/mohmahfudmd)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, Mahfud MD tidak sepenuhnya satu pandangan dengan unjuk rasa yang bertajuk Indonesia Gelap. Ia menilai, ada kebijakan dari pemerintahan Prabowo Subianto yang terang.

Hal itu, dikemukakan saat di Balairung Universitas Gadja Mada (UGM), Sleman, D.I. Yogyakarta, Kamis (20/2/2025).

“Oh tidak, tidak seluruhnya ‘gelap’. Banyak juga yang ‘terang’ dan yang terang itu tidak perlu diprotes ‘kan,” tegas Mahfud.

Menurutnya, meski perlu mengkritisi, bukan berati seluruhnya kebijakan pemerintah buruk.

Mahfud melanjutkan, salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu pemerintah yang perlu diapresiasi.

“Saya kira bagus sebagai sebuah program,” ungkap Mahfud.

Mantan Ketua MK menilai, efisiensi anggaran yang tengah dijalankan oleh pemerintah. Menurutnya, langkah efisiensi, memang perlu dditerapkan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.

“Siapa yang bilang efisiensi itu jelek? Sejak zaman Orde Baru kita marah karena negara tidak efisien, lalu reformasi juga keluar karena anggaran negara tidak efisien,”jelas Mahfud.

BACA JUGA:  

Rocky Gerung Naik Pick Up Dukung Demo Mahasiswa “Indonesia Gelap” di Samarinda

BEM SI: Aksi Lanjutan Indonesia Gelap Kembali Digelar Hari Ini

Lantas, ia memberikan pengingat, bahwa dinamika itu sempat terjadi kala masa Orde Baru menjadi penguasa.

Melalui lantasan kutipan dari  ekonom Sumitro Djojohadikusumo, yang mana sekaligus menjadi ayah Prabowo Subianto, tingkat inefisiensi saat itu mencapai 30 persen.

“Nah, sekarang itu mungkin melanjutkan temuan ayahnya Pak Prabowo, harus efisiensi kita lanjutkan. Kita hormati itu,” ujarnya.

Namun, ia juga mengingatkan, menerapkan langkah efisiensi haru bertindak secara selektif sehingga tidak asal menyasar anggaran di lini-lini yang justru memerlukan perhatian banyak.

“Tetapi harus dikritik. Kalau lalu bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu ‘kan kurang,” tuturnya.

Lebih lanjut,kata Mahfud, kebijakan itu perlu menyasar keperluan yang tidak efisien seperti kickback dalam proyek, perjalan dinas yang tidak perlu, serta praktik pamer (flexing) di kalangan pejabat dengan memanfaatkan anggaran negara.

“Nah, saya kira itu harus diefisienkan, dan Pak Prabowo betul menurut saya,” pungkasnya melansir Antara.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

3

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web

4

Cara Menggunakan Ice Liker, Gampang Banget!

5

Link Nonton Film Bad Boys: Ride or Die Sub Indo Anti Ngantri!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.