Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

[info_penulis_custom]
Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan
Para Pemuda di Kota Bandung saat mengikuti pelatihan "Peran Pemuda Dalam Menyongsong Lumbung Pangan Dunia 2045" (Kyy/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kota Bandung menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan, sehingga perlu membangun sistem pangan berkelanjutan yang menjamin ketersediaan pangan bergizi, memperhatikan kearifan lokal, dan mengurangi food loss serta food waste.

Ketahanan pangan bukan lagi urusan para petani semata. Namun, di tengah ancaman krisis pangan global, generasi muda kini diharapkan mengambil peran penting dalam menjaga ketersediaan pangan, mulai dari pola konsumsi hingga produksi berkelanjutan.

Subkoordinator Pembinaan Sumber Daya Pemuda dan Pendidikan Karakter Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Iwan Sopha, menyebut pelibatan pemuda dalam isu pangan adalah langkah baru namun penting.

Baca Juga:

Disdagin Kota Bandung Akui Harga Kepokmas Stabil di Pasaran Kota Bandung

PKK Kota Bandung Siap Bersinergi dengan Pemkot Bandung Wujudkan 750 KBS

“Biasanya pemuda aktif di isu lingkungan, fotografi, atau hukum. Tapi pangan? Ini yang pertama. Kita ingin mereka sadar bahwa mereka juga bisa berperan di bidang ini,” kata Iwan Sopha Kamis, (24/4/2025).

Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari program SPANGTAM Dinas Pertanian tahun lalu, namun kini difokuskan pada pendekatan kepemudaan.

Iwan pun menjelaskan kegiatan ini digelar sebagai langkah antisipatif menyambut Lumbung Pangan Dunia 2045 dan bonus demografi Indonesia.

“Kalau kita yang tua sudah enggak sampai ke 2045, maka anak muda harus kita siapkan dari sekarang. Ini soal kepedulian dan peran aktif mereka terhadap isu pangan, karena dunia pun sedang menghadapi ancaman krisis pangan,” ucapnya.

Selain itu, kata Iwan, kegiatan tersebut tidak hanya diisi dengan edukasi, tetapi juga lokakarya interaktif yang memberikan pengetahuan praktis tentang sistem pangan dan cara berkontribusi di dalamnya, meskipun tanpa lahan pertanian. Menurutnya, keterbatasan lahan di Kota Bandung bukan penghalang.

“Kita ambil contoh Singapura. Mereka enggak punya lahan, tapi tetap mandiri pangan lewat teknik urban farming. Yang penting itu tekad dan ilmunya,” ujarnya.

Senada dengan Iwan, Hari dari komunitas Sinergantara mengungkapkan isu pangan adalah isu semua orang.

“Kota Bandung 96 persen dipasok dari luar. Kita ingin anak muda menjadi aktor yang sadar bahwa pangan bukan cuma soal makan, tapi sistem. Mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi berkelanjutan,” ujarnya.

Hari juga menekankan pentingnya anak muda sebagai change maker untuk mengubah pola konsumsi dan membangun relasi antara pemuda kota dan pemuda desa.

“Petani muda di desa enggak bisa hidup tanpa konsumen muda di kota. Sebaliknya, pemuda kota enggak bisa makan tanpa petani muda. Kita ingin membangun kesadaran bahwa mereka saling bergantung,” katanya

Dirinya pun menambahkan kegiatan tersebut bagian dari program global Urban Future, yang saat ini dijalankan di Kota Bandung, dengan tiga fokus utama yakni pemuda, sistem pangan berkelanjutan, dan perubahan iklim.

Selain itu, menurutnya, sistem pangan di Kota Bandung sendiri sudah memiliki komponen lengkap, dari pelaku UMKM pangan, restoran, kafe, hingga gerakan urban farming.

Namun kesadaran untuk melihatnya sebagai satu kesatuan sistem yang saling terhubung masih perlu diperkuat.

“Yang kita lakukan sekarang adalah menghubungkan titik-titik itu menjadi satu sistem ekosistem pangan yang sadar, lestari, dan inklusif,” pungkasnya.

Pihaknya pun berharap, bisa menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa peran pemuda dalam pangan bukan sekadar tren, melainkan tanggung jawab masa depan Indonesia. (Kyy/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

4

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

5

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.