Lahan Pertanian Makin Sempit, Pemkot Sukabumi Andalkan Teknologi Tepat Guna

[info_penulis_custom]
Lahan pertanian di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi
Lahan pertanian di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi. (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

SUKABUMI, TEROPONGMEDIA.ID — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Jawa Barat, Hasan Asari menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian dan kelompok tani (poktan) dalam menciptakan teknologi tepat guna (TTG) untuk meningkatkan produksi pertanian di tengah keterbatasan lahan.

Menurutnya, lahan pertanian yang semakin menyempit sangat mempengaruhi hasil produksi. Untuk mengatasinya, penyuluh pertanian dan poktan dituntut untuk bisa menciptakan teknologi tepat guna.

Menurut Hasan, penyuluh pertanian memiliki peran krusial dalam membantu petani meningkatkan hasil produksi. Mereka dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan teknologi pertanian sederhana yang disesuaikan dengan kondisi lahan yang terbatas.

“Teknologi yang diciptakan tidak harus menggunakan peralatan canggih, mahal, atau berskala besar. Kita bisa memanfaatkan sumber daya dan peralatan yang ada, seperti membuat alat pencacah padi, pupuk organik, pestisida organik, dan lainnya,” ujar Hasan, seperti dilansir Antara, Selasa (25/2/2025).

Pertanian Hidroponik

Hasan juga mengapresiasi inovasi petani muda di Kota Sukabumi yang telah mengembangkan sistem pertanian hidroponik.

Menurutnya, hidroponik merupakan salah satu solusi teknologi tepat guna yang efektif untuk meningkatkan produksi pertanian di lahan terbatas.

“Hasilnya sangat menguntungkan. Beberapa produk pertanian hidroponik bahkan sudah masuk ke pasar-pasar modern. Ini bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan lahan pertanian yang saat ini tinggal 1.321 hektare akibat alih fungsi,” ujar Hasan.

Hasan mengungkapkan, Kota Sukabumi tidak bisa selamanya mengandalkan pasokan pangan dari luar daerah. Saat ini, sekitar 80 persen kebutuhan beras di Kota Sukabumi dipasok dari Kabupaten Sukabumi dan daerah lain.

“Produksi beras di Kota Sukabumi hanya mampu mencukupi 30 persen dari kebutuhan warga. Padahal, konsumsi beras di sini mencapai 180 ton per hari, bahkan lebih,” tambahnya.

BACA JUGA

Warga Wangunharja Protes Jalan Rusak dengan Memancing di Kubangan, Keluhkan Akses Pertanian Terganggu

Pemanfaatan Minuman Lactobacillus untuk Nutrisi Tanaman Padi, Bisa Tahan Penyakit?

Untuk mengatasi hal ini, Pemkot Sukabumi terus berupaya menciptakan petani-petani muda yang kreatif dan inovatif melalui berbagai pelatihan peningkatan kemampuan.

Petani muda ini diharapkan dapat membantu menjaga ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk bertani.

Menurutnya, peningkatan produksi pertanian tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif.

Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Sukabumi berharap dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Inovasi dan teknologi tepat guna diharapkan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.