Masih Banyak Diekspor, Indonesia Dorong Produksi Minyak Jelantah Jadi BioAvtur

[info_penulis_custom]
Minyak jelantah bioavtur
(Dok Pertamina)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam rangka mengembangkan energi ramah lingkungan di Indonesia, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) lakukan pengujian produksi Bioavtur berbahan dasar Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah yang saat ini masih banyak diekspor.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menyampaikan bahwa pengujian ini bertujuan untuk mencari potensi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Disamping itu, ia menyampaikan penggunaan minyak jelantah sebagai bahan dasar menjadi langkah untuk meningkatkan nilai ekonomis produk minyak bekas tersebut yang saat ini belum teroptimalkan di dalam negeri.

Pengujian produksi ini dilakukan KPI di Kilang yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Taufik menyatakan akan memperluas produksi Bioavtur dari minyak jalantah ke kilang lainnya apabila pengujian ini berhasil.

“Kalau uji coba di Cilacap sukses pada Maret atau April ini, kita akan lanjutkan produksi secara penuh,” kata Taufik, Senin (17/3/2025), seperti dikutip Teropongmedia dari Kompas.

Setelah proses produksi ini berhasil, produk Bioavtur akan diuji meliputi uji statis dan dinamis untuk memastikan kualitas dan performa. Pelita Air yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) akan menjadi maskapai yang melakukan uji coba produk bioavtur dari minyak jelantah ini.

KPI menargetkan produksi bioavtur dalam negeri ini dapat memenuhi kebutuhan penerbangan internasional yang telah telah menerapkan standar bahan bakar ramah lingkungan.

Taufik menyampaikan bahwa beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura telah menerapkan aturan yang mewajibkan maskapai menggunakan bioavtur dengan batas minimal 1%.

Meskipun Indonesia belum menerapkan aturan serupa, dengan potensi produksi Bioavtur dalam negeri yang tinggi bisa memberikan peluang negara untuk menjadi penyuplai utama Bioavtur, khususnya di Kawasan asia Tenggara.

Potensi dan Kendala

“Paling tidak, kita bisa memasok bioavtur untuk penerbangan internasional yang sudah menerapkan standar energi hijau,” ucap Taufik.

Taufik mengatakan kapasitas produksi Bioavtur di Kilang Cilacap diproyeksikan mampu mencapai 9.000 barel per harinya. Proses produksi bioavtur ini metode co-processing yang menggunakan campuran minyak jelantah sebanyak 3% dari total bahan baku atau sebanyak 270 barel per hari.

BACA JUGA:

ESDM Ungkap Tantangan Produksi Bioavtur RI, Termasuk Sertifikasi

Pertamina Genjot Pengembangan Biofuel untuk Capai Swasembada Energi

Meskipun begitu, Taufik mengungkap masih ada sejumlah kendala, khususnya terakait ketersediaan bahan baku atau feedstock untuk produksi bioavtur. Saat ini minyak jelantah Indonesia kebanyakan masih diekspor ke Singapura karena memiliki nilai jual yang tinggi.

Untuk mendorong penyerapan minyak jelantah dalam negeri, KPI mendorong penerapan Domestic Market Obligation (DMO). Hal ini untuk memastikan ketersediaan bahan baku minyak jelantah dalam negeri.

“Kita harus mengubah pola ini, supaya minyak jelantah tidak semuanya diekspor. Kalau bahan bakunya ada di dalam negeri, kita bisa mempercepat produksi bioavtur dan biofuel lainnya,” ujar Taufik.

Sama hal nya dengan minyak jelantah, bahan baku bioavtur yang berasal dari Palm Oil Mill Effluent atau limbah sawit juga masih didominasi untuk keperluan ekspor. Untuk itu Indonesia perlu kebijakan yang bisa menyeimbangkan ketersediaan bahan baku khususnya untuk produksi bioavtur antara keperluan domestik dan market international.

(Raidi/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.