BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Merajut bukan hanya sekedar hobi mengubah benang menjadi baju atau aksesoris melainkan sebuah seni yang memadukan keterampilan, ketekunan, dan kreativitas.
Seni merajut telah melewati berbagai fase sejarah dan berkembang menjadi kegiatan yang digemari banyak kalangan, karena selain mengasah kreativitas, seni ini juga dapat menjadi ladang bisnis.
Berikut ini adalah pengetahuan mengenai seni merajut, mulai dari sejarah hingga cara membuat simpul awal yang perlu Anda ketahui.
Sejarah Panjang Merajut
Merajut memiliki sejarah yang kaya dan beragam, yang mencerminkan perubahan sosial dan budaya dari waktu ke waktu. Di masa lampau, hasil rajutan hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan dan prajurit perang.
Salah satu contoh adalah jubah rajutan dari benang emas yang dikenakan oleh bangsawan Eropa.
Pada masa Perang Dunia II, seragam tentara Jerman juga menggunakan teknik rajutan untuk menciptakan pakaian yang kuat dan tahan lama. Namun, seiring berjalannya waktu, seni merajut menjadi lebih luas dikenal di kalangan masyarakat umum.
Di Pulau Aran, masyarakat mulai merajut sweater sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sementara di Inggris pada masa Ratu Victoria, merajut menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap wanita.
Di Indonesia, seni merajut dikenalkan oleh noni-noni Belanda pada masa penjajahan, dan sejak saat itu berkembang menjadi bagian dari budaya lokal.
Perbedaan Antara Merajut dan Menyulam
Meskipun merajut dan menyulam sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Merajut adalah proses menciptakan produk baru dari benang, seperti sweater, kaos kaki, atau syal. Tujuan utama merajut adalah untuk menghasilkan produk yang bernilai guna.
Di sisi lain, menyulam adalah teknik menghias kain dengan benang dan jarum, menyerupai proses melukis. Tujuan utama menyulam adalah menambah keindahan kain melalui berbagai motif dan warna.
Dalam menyulam, hasil akhirnya tidak berupa produk baru, tetapi peningkatan estetika pada kain yang sudah ada.
Anatomi Rajutan dan Teknik Membuat Simpul Awal
Bagi yang baru memulai belajar merajut, memahami anatomi rajutan sangat penting. Berikut adalah beberapa istilah anatomi merjaut yang perlu diketahui:
- Slip Knot: Simpul awal yang dibuat sebelum memulai tusuk dasar.
- Front Loop: Bagian tusuk atau lubang yang menghadap Anda saat merajut.
- Back Loop: Bagian tusuk atau lubang yang berada di balik front loop.
- Yard End: Ujung benang pendek yang tidak terhubung dengan gulungan benang.
- Yard Ball: Ujung benang yang terhubung dengan gulungan benang.
Cara Membuat Simpul Awal
Membuat simpul awal merupakan langkah pertama dalam memulai rajutan. Berikut langkah-langkahnya:
- Pegang benang dengan telunjuk dan ibu jari kedua tangan. Posisi yard end di sebelah kiri dan yard ball di sebelah kanan.
- Lingkarkan benang mengitari telunjuk kiri ke belakang, gunakan jempol kiri untuk menjaga posisi benang.
- Lingkarkan kembali benang ke belakang hingga terletak di antara telunjuk dan jari tengah.
- Masukkan benang ke dalam lubang di antara telunjuk dan jari tengah, lalu tarik ke arah luar.
- Tarik benang dengan kencang sambil melepaskan benang dari tangan kiri.
- Masukkan jarum ke dalam lubang hasil tarikan benang, lalu tarik yard ball agar simpul sesuai dengan ukuran jarum.
Jika simpul yang Anda buat benar, saat Anda menarik yard ball, simpul akan mengencang. Sebaliknya, jika Anda menarik yard end, simpul akan mengendur.
BACA JUGA:Â Kesalahan Mencuci Baju Rajut yang Harus Kamu Ketahui
Informasi mengenai seni merajut di atas dapat menambah pengatahuan Anda mengenai salah satu hobi kreatif yang dapat menghasilkan cuan ini. Jadi, ayo mulai kerjakan hobi merajut ini!
(Virdiya/Aak)