Mengenal Pantangan Tradisi Thudong Jelang Hari Waisak Umat Buddha

[info_penulis_custom]
Tradisi Thudong
(Shutterstock)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tradisi Thudong adalah perjalanan religi yang dilakukan untuk mengikuti jejak Sang Buddha pada zaman kehidupannya, yakni saat belum ada wihara, tempat tinggal, dan transportasi.

Tahun ini, para bhikkhu menjalankan ritual keagamaan tersebut dengan berjalan kaki dari Semarang hingga Candi Borobudur. Pelaksanaan Thudong pada tahun ini diikuti para bhikkhu yang berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Upacara Pelepasan Bhikkhu

Sebanyak 40 bhikkhu asal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia resmi dilepas dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, untuk melaksanakan tradisi ini dalam rangka merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2024).

“Mulai jalan kaki dari Semarang. Dari Taman Mini ke Semarang naik bus. Setelah dari Candi Borobudur mereka akan langsung terbang ke Jambi,” kata Wakil Ketua Panitia Nasional Waisak, YM Bhikkhu Dhammavuddho Thera.

“Namun nanti di Jambi kita akan kemas dengan Waisak Festival. Mereka akan berjalan dari rumah Gubernur, kemudian ke satu wihara, dan di sana kita akan mendapatkan sambutan dari masyarakat,” jelasnya.

Tujuan dan Pantangan Ritual Thudong

Melalui perjalanan tradisi Thudong, para bhikkhu melatih kesabaran dan keikhlasan. Dalam ajarannya, Sang Buddha menyebutkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma tertinggi. Dhamma adalah ajaran mulia yang berisi pedoman moral dan filsafat yang menuntun manusia menuju kebahagiaan.

“Jadi, tujuannya adalah untuk makna pelepasan dan juga berlatih kesabaran karena di dalam Buddha, kebahagiaan itu kita capai dari hati sendiri, bukan dari luar,” jelas Bhante Dhamma.

Latihan Kesabaran

Dalam hal melatih kesabaran, Bhante Dhamma mengambil contoh saat para bhikkhu berjalan melewati panas dari terik matahari dan dingin dari hujan. Meskipun merasakan sakit atau lelah, para bhikkhu melatih diri dengan melihat sesuatu dari perspektif yang benar-benar muncul di dalam diri.

Latihan Keikhlasan

Melatih keikhlasan terbagi menjadi empat kelompok bagi para bhikkhu, yakni terkait pakaian, makanan, tempat tinggal, dan bersikap.

  • Dalam hal pakaian, ada bhikkhu yang bertekad untuk hanya menggunakan satu set pakaian atau kurang lebih tiga set pakaian dalam seumur hidup.
  • Untuk makanan, ada bhikkhu yang bertekad untuk cukup makan sehari sekali dan dilaksanakan seumur hidup.
  • Lalu untuk hal tidur ada yang tidur di hutan, berteduh seadanya untuk bermeditasi, tidak ke tempat yang ada bangunan.
  • Untuk sikap, kadang ada yang berniat hanya duduk, tidak berdiri.

Aturan Makan dan Pantangan

Bhante Dhamma menjelaskan bahwa saat melaksanakan perjalanan Thudong ada aturan yang menetapkan bahwa para bhikkhu harus makan sebelum pukul 12.00 siang.

“Sejauh ini kami enggak ada pantangan, cuma memang ada beberapa peraturan yang tetap kita jalankan. Misalnya, makan di bawah jam 12 siang,” ujar Bhante Dhamma.

BACA JUGA: Mengenal Ritual Thudong Jelang Hari Raya Waisak

“Selain itu, kami para bhikkhu itu tidak boleh bersentuhan dengan perempuan,” lanjutnya.

Tidak ada aturan khusus bagi para bhikkhu untuk melakukan perjalanan dengan alas kaki, seperti sandal. Bhante Dhamma mengungkapkan, pilihan untuk menggunakan alas kaki masing-masing ada di bhikkhu.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.