Ombudsman RI Perwakilan Jabar Belum Terima Laporan Terkait Langkanya Obat Alprazolam Cover BPJS

[info_penulis_custom]
Langkanya Obat Alprazolam Cover BPJS
Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat Ombudsman (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ombudsman Republik Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat belum mendapatkan laporan terkait langkanya obat Alprazolam.

Penerima Konsultasi Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Imam mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait langkanya obat tersebut.

Malahan menurutnya, pihaknya baru mendengar terkait kelangkaan obat tersebut.

“Belum ada kalau laporan secara resmi itu kami belum menerima, tapi terkait dengan kelangkaan obat sih kami baru mendengar,” kata Imam saat di konfirmasi Teropongmedia, Kamis (5/9/2024).

Imam mengatakan, terkait pelaporan tersebut memang harus yang langsung mengalami kelangkaan obat tersebut.

“Misalnya ada masyarakat yang berobat ke rumah sakit A, menggunakan BPJS, itu bisa disampaikan terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan atau rumah sakit yang bersangkutan,” ucapnya.

Selain itu, Imam pun mengatakan, obat tersebut jika memang langka, biasanya dokter akan mengganti dengan obat yang lain.

“Biasanya kan dokter tidak hanya memiliki satu opsi biasanya obat itu ada beberapa obat yang menjadi opsi untuk pengobatannya tergantung penyakitnya,” ujarnya.

Menurutnya, terkait kelangkaan obat tersebut, pihaknya menyarankan untuk mengkonfirmasi kelangkaan obat tersebut ke BPOM.

“Apakah terkait dengan status obat ini sudah ditarik, karena ini obat mental, biasanya obat merah itu tidak sembarangan, harus ada izin untuk di konsumsi,” imbuhnya.

“Nah itu bisa di konsultasikan kembali ke BPOM status peredarannya sudah dicabut atau masih ada, jafi kalau misalkan dari resep itu bisa ke dokter atau ke BPJS selaku penyedia fasilitas kesehatan,” tambahnya.

BACA JUGA: Analis Dinkes Kota Bandung Ungkap Alasan Langkanya Obat Alprazolam

Iman pun mengatakan, obat tersebut memang tidak dijual bebas. Sebab, dosis obat tersebut sangat lah tinggi. Sehingga, seharusnya obat tersebut tidak dijual bebas.

“Karena memang ini menyangkut kesehatan mental dan lain-lain itu harus juga di konfirmasi kepada BPOM terkait obat tersebut masih beredar atau tidak,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.