Panen Serempak, Petani Cengkeh Natuna Kesulitan Tukang Panjat

[info_penulis_custom]
tukang
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

NATUNA, TM.ID : Saking melimpahnya cengkeh di Natuna, Kepulauan Riau, yang harus dipanen dalam waktu bersamaan, para petani kesulitan mencari “tukang panjat” pohon atau buruh panen.

“Kendala kita di sini salah satunya tidak ada tukang panjat apalagi pada saat puncak panen nanti, tidak ada orangnya,” kata Junaidi, salah satu petani cengkeh di Natuna, Senin (21/2/2023).

Menurutnya, hampir setiap kampung dan setiap keluarga punya kebun cengkeh, hal itu menyebabkan tenaga upah panjat atau tukang panen sulit dicari.

“Biasanya kita harus mencari tenaga upah panjat dari luar daerah, sekarang belum ada, kendalanya begitu,” kata dia.

Saat ini, menurut Junaidi, belum masuk puncak panen, sekitar satu bulan ke depan diperkirakan saat puncak panen tiba akan banyak cengkeh terbuang jika tidak ada tenaga upah panjat dari luar masuk ke Natuna.

“Apa lagi masuk bulan puasa, sepertinya mereka enggan datang, kalau pun ada pasti upah panjat akan naik tidak seperti biasanya,” kata Junaidi.

Upah normal panen cengkeh di Natuna kisaran 8.000 rupiah hingga 9.000 rupiah, jika kekurangan tenaga upah panjat maka bisa jadi akan naik dari harga tersebut sesuai kesepakatan.

Harga cengkeh di Natuna saat ini berkisar Rp95 ribu per kilo untuk yang kering dan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk yang masih basah.

BACA JUGA: Asap Kebakaran Lahan di Natuna Akibatkan Gangguan Jarak Pandang

Ia juga menjelaskan, panen cengkeh jika sudah masuk pada puncak panen harus segera di panen serentak, jika tidak kualitas dan berat cengkeh akan jauh berkurang dari normal.

“Kita tunggu pada saat buah cengkeh sudah dominan berwarna agak kekuningan, jika sudah merah atau bunganya sudah mekar itu kita rugi, beratnya akan jauh berkurang,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan satu orang biasanya hanya mampu panen satu pohon dalam satu hari dan itu tergantung jarak dan medan kebun cengkeh.

Mayoritas petani cengkeh di kepulauan Natuna berada di lereng bukit, hal itu menyebabkan kesulitan petani untuk mencari tenaga atau orang yang mau menjadi tenaga upah panjat dengan kondisi pada saat puasa.

Panen cengkeh di Natuna masih melakukan dengan cara tradisional dengan memanjat secara langsung pada pohon cengkeh. Rata rata pohon cengkeh di daerah tersebut sudah berusia tua dan besar.*

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.