Pantesan Ternyata 23,8 Ribu ASN Tiap Bulan Terima Dana Bansos Rp140 Miliar

[info_penulis_custom]
ikn
Ilustrasi ASN. (Foto: SMK Manbaul Ulum)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Ada fakta yang ditemukan oleh Strategis Nasional Pencegahan Korupsi atau Stranas PK. Mereka menemukan 23,8 ribu ASN tercatat jadi penerima bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial.

Diperkirakan 23,8 ribu ASN itu pada setiap bulannya menerima bansos sekitar Rp140 miliar.

Diungkapkan Koordinator Pelaksana Stranas PK, Pahala Nainggolan, disebutkan kalau data itu diperoleh usai melakukan koordinasi dengan Kemensos. Kemudian dipadukan dengan data Badan Kepegawaian Negara (BKN).

BACA JUGA: Ridwan Kamil Minta ASN Pemprov Jabar Jangan Balik Kanan Dukung Pj Gubernur

“Ternyata kami temukan sekitar 23,8 ribu itu memiliki pekerjaan sebagai ASN,” ungkap Pahala di Gedung C1 KPK, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Tak hanya ASN, Stranas PK turut menemukan 493 ribu pekerja dengan gaji UMR menerima bantuan sosial. Data tersebut diperoleh dari hasil penelusuran nomor induk kependudukan (NIK), dicocokkan dengan data BPJS Ketenagakerjaan.

“Bahwa ada 493 ribu ternyata penerima upah di atas upah minimum provinsi atau daerah. Artinya dia terindikasi sebenarnya menerima upah, dia bekerja, menerima upah layak terindikasi,” begitu kata Pahala.

Dari hasil penemuan itu diketahui, mengakibatkan ratusan miliar dana bansos ternyata disalurkan kepada masyarakat yang tidak tepat.

“Ini nilai ketidaktepatan ini, kita hitung sekitar Rp 523 miliar perbulan. Karena salah kita kasih ke orang yang sebenarnya tidak tepat. Tapi khusus untuk ASN dan yang penerima upah itu, kita estimasi Rp 140 miliar perbulan, itu sebenarnya kita enggak tepat kasihnya,” begitu kata dia.

BACA JUGA: KPK Usut Kekayaan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil

Dia juga mengungkapkan semua data itu sudah dikembalikan ke pemerintah daerah, mereka diberikan sebulan untuk memperbaharuinya.

“Perbaiki artinya dikeluarkan, dicek dulu ke lapangan ‘jangan-jangan data kita juga salah’, tapi dicek ke lapangan kalau benar dia ASN segala macam ditukar dengan calon penerima lain boleh.

Tapi kalaupun tidak ada calon penerima yang memenuhi syarat jangan dipaksa, karena nanti bakal ditolak juga,” kata Pahala.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.