Petrus: PSI Tak Perlu Minta Maaf ke PDIP Karena Deklarasikan Ganjar Pranowo

[info_penulis_custom]
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus. (foto: Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Salestinus, menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak perlu meminta maaf kepada PDIP karena telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden dari PSI.

“Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, tidak perlu meminta maaf kepada Ketua Umum PDI P, Ibu Megawati Soekarnoputri, karena telah mendeklarasikan kader PDI P, Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon Presiden dari PSI,” ucap diadi Jakarta, Sabtu (14/1/2023).

Alasannya, kata dia, karena di dalam AD dan ART PDIP, UU Parpol, maupun UU Pemilu tidak melarang sebuah partai politik mencalonkan seseorang menjadi bakal calon presiden dari kader partai politik lain atau dari seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bukan kader partai politik, bahkan dibukakan pintu untuk berkoalisi.

BACA JUGA: Pidato Megawati Kerdilkan Presiden Jokowi Berbuah Kontroversi, Pengamat Politik Unair Punya Pandangan Begini

“Pendeklarasian GP (Ganjar Pranowo), kader PDIP sebagai bakal calon presiden 2024 oleh Partai PSI sah-sah saja, karena hal itu merupakan bagian dari proses pendidikan politik,” kata dia.

Ia mengingatkan, bahwa UUD 1945 mensyaratkan seorang calon presiden atau wakil presiden haruslah warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganengaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden.

Dengan demikian, meskipun GP adalah kader PDI P, tidak menghapus hak GP untuk menjadi bacapres pada partai politik lain, dan karena itu tidak menjadi halangan bagi GP atau bagi partai politik lain di luar PDI P untuk menjadikan GP sebagai bakal calon presiden 2024, sebagaimana telah dilakukan PSI atau PAN dalam Pilpres 2024.

“Karena itu, tidak menjadi halangan bagi PSI atau PAN atau parpol lainnya untuk merekrut GP untuk menjadi capres di luar PDI P,” kata dia.

 

(Agung)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.