Produser Vina: Sebelum 7 Hari Akui Ada Oknum yang Halangi Proses Syuting

[info_penulis_custom]
Vina: Sebelum 7 Hari
(Instagram @dheerajkalwani_dee)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Produser film Vina: Sebelum 7 Hari, Dheeraj Kalwani, mengungkap bahwa ada gangguan selama proses syuting film berjalan. Dia menyebutkan, bahwa sejumlah oknum sempat mendatangi pihak keluarga mendiang Vina.

“Ada oknum yang datangi keluarga. Akhirnya keluarga kabari tim saya,” kata Dheeraj di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Kamis (16/5).

Dheeraj mengatakan bahwa oknum tersebut memang tak meminta agar proses syuting dihentikan. Namun, oknum itu mempertanyakan mengapa pihak keluarga membiarkan proses syuting berjalan.

“Bukan meminta dihentikan secara tegas, lebih ke, dia bilang ke keluarga almarhum, ‘Kenapa film seperti ini kamu izinin untuk syuting?’,” ungkap Dheeraj.

“Sebenernya secara prosedur, kami sudah dapat izin resmi ya,” tambahnya.

Produser film Vina: Sebelum 7 Hari mengaku heran saat mendengar pernyataan tersebut. Karena pihaknya merasa sudah mengantongi izin jalannya proses syuting film tersebut. Tapi, Dheeraj tidak bisa memastikan latar belakang oknum yang memberikan intimidasi tersebut.

“Intinya sih ada oknum. Tapi dari mana, saya kurang tahu, belum dipastikan,” tutur Dheeraj.

Setelah mengetahui hal tersebut, Dheeraj meminta supaya keluarga mengarahkan oknum kepada tim produksi yang ada di lapangan.

BACA JUGA: Baru Sehari Tayang, Film Vina: Sebelum 7 Hari Tuai Pro Kontra

“Sama tim saya mereka disuruh ke lokasi syuting dan mereka di-handle sama tim saya yang di lokasi. Sekitar satu jam buat diberesin,” katanya.

Film Vina: Sebelum 7 Hari menceritakan kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon oleh geng motor. Dalam proses hukum sebelumnya, ada tiga pelaku lain yang belum terungkap dalam kasus itu.

Saat ini ketiga pelaku tersebut sudah terdaftar dalam DPO. Pengacara Hotman Paris berkomitmen untuk mendampingi keluarga Vina mencari keadilan. Hotman bahkan sudah menghubungi pihak Polda Jawa Barat untuk mempertanyakan kasus tersebut. Rupanya ada kejanggalan dalam perjalanan kasus itu.

Ada delapan pelaku mengubah BAP saat berkas dilimpahkan ke kejaksaan. Padahal pada saat BAP awal, mereka mengakui ada tiga pelaku lain dalam kasus pemganiayaan yang menyebabkan kematian Vina dan kekasihnya.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

3

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web

4

Cara Menggunakan Ice Liker, Gampang Banget!

5

Link Nonton Film Bad Boys: Ride or Die Sub Indo Anti Ngantri!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.