Reklamasi Pertambangan Timah Baiknya Ditanami Tanaman Industri, kata Komisi IV DPR

[info_penulis_custom]
Reklamasi pertambangan timah
PT Timah Tbk menanam nanas pada area bekas tambang. (Foto: PT Timah Tbk)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi IV DPR RI melalui anggotanya, Endang Setyawati Thohari mendorong agar reklamasi pertambangan dilakukan dengan penanaman tanaman industri.

Adapun, reklamasi pertambangan adalah proses pemulihan serta rehabilitasi lahan bekas pertambangan agar dapat digunakan kembali atau dikembalikan pada kondisi alaminya.

Tujuan utama dari reklamasi pertambangan adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penambangan agar dapat berfungsi kembali untuk berbagai keperluan seperti pertanian, kehutanan, rekreasi atau konservasi alam.

terkait itu, Endang Setyawati Thohari menyoroti lahan bekas tambang timah, yang sebaiknya ditanami tanaman jenis pohon industri, seperti pohon kelapa agar dapat membantu kesejahteraan masyarakat ke depan.

Hal itu disampaikan Endang usai meninjau wilayah konsesi PT Timah Tbk di Desa Kerakas dan Desa Puput, Bangka Tengah, Bangka Belitung pada Rabu (5/6/2024).

BACA JUGA: Pengamat: Pengelolaan Pertambangan Bagi Ormas Bentuk Pemerintah Transparan Kepada Masyarakat

Endang menjelaskan, pada tahun 1978 dirinya pernah melakukan penelitian di areal tambang timah tersebut, di mana bekas penambangan timah sejatinya bisa ditanami dengan tanaman-tanaman pohon industri, di antaranya kelapa.

“Jadi bukan kelapa sawit, kelapa kemudian tanaman pangannya jagung,” kata Endang dalam keterangan resmi DPR RI, dikutip Sabtu (8/6).

Namun Endang juga menyayangkan tidak adanya koordinasi antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai potensi-potensi lokal yang ada di areal bekas penambangan timah tersebut.

Ia pun menekankan, harusnya sudah ada penelitian terkait reklamasi area bekas tambang timah itu. Dalam kesempatan itu Endang menyinggung kehadiran ahli kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sudah banyak melakukan percobaan.

“Cuma karena tidak ada political will yang kuat, hasil-hasil penelitian itu tidak pernah ada dana untuk sosialisasi ke masyarakat,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.

Terhambatnya inovasi teknologi dan penelitian mengenai areal bekas penambangan ini, menurut Endang, menjadi salah satu faktor mengapa tidak ada sosialisasi juga ke masyarakat dari pihak Pemerintah.

Menurutnya, anggaran Badan Litbang Kehutanan ataupun Badan Litbang Pertanian terlalu kecil, sehingga para penelitinya malah berkiprah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sendiri.

“Misalnya jadi Professor. Sedangkan masyarakat kita sebetulnya menunggu (implementasi dari hasil penelitian tersebut),” ujar Endang.

Endang berharap Pemerintah lebih menghargai penelitian dan teknologi agar tanah-tanah bekas areal tambang timah bisa dipergunakan untuk tanaman industri dan tanaman pangan.

Diketahui, tanaman industri merupakan tanaman yang menghasilkan bahan-bahan pokok untuk industri dan untuk sebagai pemasukan visa negara.

Hasilnya dapat dijual sebagai komoditas impor, seperti yang diketahui tanaman industri sendiri memiliki jenis-jenis yang beraneka ragam seperti kelapa, kelapa sawit, teh, kopi, kapas dan sebagainya.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Bisnis: Fokus

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.