Ridwan Kamil Sentil Rekrutmen KAI: IPK Saya 2,77 Tapi Buktinya..

[info_penulis_custom]
Ridwan Kamil KAI
Ridwan Kamil. (instagram @ridwankamil)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menanggapi rekrutmen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang menjadi sorotan publik belakangan ini. Pasalnya, persyaratan yang dicantumkan KAI dalam lowongan kerja tersebut dinilai cukup tinggi.

Diketahui, KAI saat ini membuka lowongan besar-besaran untuk beberapa posisi melalui program Management Trainee dalam Rekrutmen KAI 2024.

Sejumlah syarat di program ini diantaranya S1 dengan jurusan yang telah ditentukan dan IPK minimal 3,5 (tiga koma lima) serta akreditasi jurusan/program studi pada saat tanggal kelulusan minimal “Unggul (A)” dari BAN-PT atau lembaga yang berwenang.

Tak hanya itu, kemampuan bahasa inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500.

Heboh soal rekrutmen KAI mengundang perhatian Ridwan Kamil. Ia pun memanggapinya di laman media sosial pribadinya.

Hal ini berawal dari pertanyaan netizen di salah satu komentar pada postingan instagram @ridwankamil.

“Pak emang bener IPK gk ngaruh sama profesi kita?,” tanya akun @dika.a*****.

Ridwan Kamil pun langsung membalas komentar tersebut.

“IPK saya 2,77 lulus ITB. pasti ga bisa kerja di KAI. Tapi buktinya..,” balas pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Sejak beita ini ditulis, postingan Kang Emil yang ada terdapat komen tetang rekrutmen KAI ini telah disukai oleh 140.973 orang.

BACA JUGA: Promo Bursa Pariwisata KAI Diskon Hingga 20 Persen, Ini Tiket Daftarnya

Sebelumnya, KAI menetapkan spesifikasi atau kriteria tinggi dalam rekrutmen KAI program Manajemen Trainee tahun ini. Ada alasan yang mendasari perusahaan menetapkan kriteria yang dipandang cukup sulit tersebut.

EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkap, alasannya adalah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Tapi ini memang kebutuhan kita, kita ingin desain future leadership, profesional-profesional ke depan yang bergerak di bidangperkeretaapian khususnya operator kereta api,” ujar Agus ketika ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

“Kenapa? Kita masih kurang sekali tenaga ahli profesional di bidang operator kereta api, dibanding negara-negara lain,” imbuhnya.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.