JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus vonis bebas Ronald Tannur, terdakwa pembunuh kekasihnya sendiri, Dini Sera Afrianti, ternyata tidak gratis. Penyidik Kejagung berhasil meringkus Zarif Ricar (ZR) sebagai calo kasus dalam lingkaran kasus suap kasasi Ronald Tannur.
Selain sogokan untuk tiga Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, sejumlah uang miliaran rupiah juga telah dialokasikan oleh pihak Ronald Tannur untuk menyuap Hakim Agung agar kasasi vonis bebasnya ditolak.
Tim gabungan dari Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Surabaya berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap tiga Majelis Hakim PN Surabaya terkait gratifikasi dan berhasil menyita uang suap hampir Rp20 Miliar.
Selain tiga hakim PN Surabaya yang diketahui bernama Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo, Penyidik Kejagung juga meringkus Lisa Ramat (LR) pengacara Ronald Tannur. Keempat orang ini sejak terjaring OTT sudah berstatus tersangka.
Namun ternyata tak hanya itu, Penyidik Kejagung juga telah menetapkan status tersangka terhadap satu orang lagi, yaitu Zarof Ricar alias ZR, yak merupakan mantan pejabat Mahkamah Agung Non Hakim.
Zarof Ricar diketahui berperan sebagai calo kasus di tingkat MA. Zarof merupakan penghubung antara pihak Ronald Tannur dengan Hakim Agung yang akan menentukan apakah kasasi Ronald Tannur diterima atau ditolak.
Zarof Ricar sendiri berhubungan dengan Lisa Ramat sang oknum pengacara, sebagai penghubung dengan pihak Ronald Tannur.
Melalui akun resmi Instagram Kejaksaan RI, Kejaksaan Agung melalui Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) telah menangkap dan menetapkan status tersangka terhadap Zarof Ricar. Tim Penyidik meringkus Zarof Ricar pada Kamis 24 Oktober 2024 pukul 22.00 WITA di Bali.
“Penangkapan tersebut dilakukan karena diduga yang bersangkutan melakukan permufakatan jahat melakukan suap dan atau gratifikasi bersama Tersangka LR (Oknum Pengacara Ronald Tannur), terkait dengan penanganan perkara tindak pidana umum dalam tahap kasasi atas nama Terdakwa Ronald Tannur, yang sebelumnya telah dinyatakan bebas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya,” demikian keterangan Tim Penyidik Kejagung dalam akun Instagram Kejaksan RI, dikutip Sabtu (26/10/2024).
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (25/10/2024) mengatakan, jaksa penyidik pada Jampidsus telah menetapkan dua orang tersangka karena ditemukan bukti permulaan cukup adanya Tindak Pidana Korupsi yaitu yang pertama ZR bersama LR.
BACA JUGA:Â MA Batalkan Vonis Bebas Ronald Tannur, Dibui 5 Tahun!
Peran Zarof Ricar dan Lisa Rahmat
Abdul Qohar menjelaskan, awalnya LR meminta ZR mengupayakan hakim agung di MA tetap menyatakan Ronald tidak bersalah dalam putusan kasasinya.
LR menjanjikan yang sebesar Rp 5 miliar untuk para hakim agung. ZR sebagai makelar kasus akan diberikan sebesar Rp 1 miliar sebagai uang jasa calo kasus.
“Sesuai catatan LR yang diberikan kepada ZR untuk hakim agung atas nama S, A, dan S lagi,yang menangani perkara kasasi Ronald Tannur,” ungkap Qohar.
Namun karena jumlahnya sangat banyak, lanjut dia, ZR tidak mau menerima uang rupiah tersebut, lalu ZR menyarankan agar ditukar dengan mata uang asing di salah satu money changer di Blok M, Jakarta Selatan.
Namun berdasarkan pemeriksaan sejauh ini, uang Rp5 Miliar itu belum sempat diserahkan ZR kepada hakim agung.
(Aak)
