Silat Domas Tasikmalaya: Warisan Budaya yang Menyatu dengan Spiritualitas

[info_penulis_custom]
Silat Domas Tasikmalaya - YouTube Sakata TV
Atraksi Silat Domas Tasikmalaya (YouTube Sakata TV)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

TASIKMALAYA, TEROPONGMEDIA.ID — Di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, terdapat sebuah seni bela diri tradisional bernama Silat Domas yang sebenarnya berasal dari Garut.

Mengutip laman Tasik Geulis, Kesenian ini diperkirakan muncul pada akhir abad ke-19 melalui Antjem Soeminta Pradja, seorang tokoh yang memperoleh ilmunya dari Kyai Muhammad Basari, seorang ulama terkemuka.

Nama “Domas” sendiri merupakan akronim dari “Diri Obah Mandang Ati Sehat”, yang mengandung makna mendalam tentang keselarasan antara gerak tubuh dan kemurnian hati.

Filosofi ini menegaskan bahwa Silat Domas bukan sekadar bela diri fisik, tetapi juga mencakup dimensi spiritual.

Salah satu gerakan khasnya adalah Gejlig Bumi, yang ditandai dengan langkah kaki ke depan disertai kepalan tangan yang penuh makna.

Di Tasikmalaya, Perguruan Putra Pusaka Domas di Dusun Cikadu, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, menjadi salah satu tempat pelestarian Silat Domas.

Berbagai perguruan sejenis di Manonjaya tergabung dalam Perkumpulan Domas (Pedoman) Manonjaya, yang menjaga kelestarian seni bela diri ini.

Latihan rutin Silat Domas di Putra Pusaka Domas digelar setiap Sabtu malam, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menyaksikan atau bahkan ikut mempelajari gerakan-gerakannya.

Namun, pementasan resmi biasanya hanya dilakukan atas permintaan masyarakat dalam acara-acara tertentu, menjadikannya sebuah tradisi yang tetap hidup namun terjaga sakralitasnya.

Melalui Silat Domas, masyarakat tidak hanya melihat warisan fisik bela diri, tetapi juga nilai-nilai luhur yang menyatu dengan gerak, hati, dan tradisi masyarakat setempat.

Asal Usul dan Penyebaran Pencak Silat

Pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia yang telah menyebar ke berbagai negara Asia seperti Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Di Indonesia, pencak silat berada di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), sementara di tingkat internasional diwadahi oleh Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) yang didirikan oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Seni bela diri ini tidak hanya sekadar olahraga fisik, tetapi juga memerlukan konsentrasi tinggi yang dipengaruhi oleh budaya setempat.

Setiap daerah di Indonesia memiliki aliran khasnya sendiri, seperti:

  • Jawa Barat dengan aliran Cimande dan Cikalong
  • Jawa Tengah dengan Merpati Putih
  • Jawa Timur dengan Perisai Diri

BACA JUGA

Indonesia Juara Umum Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Abu Dhabi

Angklung Sered Balandongan: Dari Ritual ke Adu Kekuatan yang Terancam Punah

Sejarah dan Perkembangan Pencak Silat

Laman Kemdikbud merilis, akar pencak silat berawal dari nenek moyang Indonesia yang mengembangkan teknik bela diri dengan meniru gerakan binatang seperti kera, harimau, ular, dan elang.

Keterampilan ini kemudian berkembang seiring dengan aktivitas berburu dan berperang menggunakan senjata tradisional seperti parang, perisai, dan tombak.

Bukti sejarah menunjukkan pencak silat telah ada sejak zaman kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit yang memiliki pendekar-pendekar tangguh.

Artefak senjata dan relief di Candi Prambanan serta Borobudur yang menggambarkan sikap kuda-kuda silat menjadi bukti autentik perkembangan bela diri ini pada masa klasik.

Menurut sejarawan Donald F. Draeger dan Sheikh Shamsuddin, pencak silat juga mendapat pengaruh dari bela diri Cina dan India, seiring dengan masuknya kebudayaan asing melalui jalur perdagangan.

Pencak Silat di Era Modern

Pencak silat mengalami perkembangan signifikan pada abad ke-14 seiring penyebaran agama Islam di Nusantara, dimana silat diajarkan bersama pelajaran agama di surau dan pesantren sebagai bagian dari latihan spiritual.

Untuk mewadahi perkembangan ini, pada 18 Mei 1948 dibentuklah IPSI sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.

Kini pencak silat telah menjadi olahraga internasional yang dipertandingkan dalam SEA Games, dengan berbagai organisasi silat bermunculan di Asia, Amerika, dan Eropa.

Pencak silat tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga identitas bangsa yang terus dilestarikan dan dikembangkan di kancah global.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Strategi Bisnis: Fokus
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.