Ternyata 2 Makanan ini Jadi Penyebab Warga Klaten Keracunan Massal

[info_penulis_custom]
keracunan makanan klaten-2
(antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.

Sampel makanan dan minuman itu diambil dari hidangan acara pentas wayang yang digelar oleh seorang warga pada Sabtu (12/4/2025) malam.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo.

“Kita melakukan pemeriksaan sampel, kita sudah ambil sampelnya dan sedang dilakukan pemeriksaan labkes di Semarang,” katanya, Selasa (15/4/2025).

Adapun hasil dari pemeriksaan sampel makanan dan minuman tersebut akan keluar dalam beberapa hari kedepan.

Untuk sampel makanan yang diambil yakni hidangan rendang dan sambal krecek. Dua hidangan itu disajikan untuk penonton acara pentas wayang.

“Kita mencurigai dari makanan yaitu rendang dan sambal krecek,” ungkapnya.

Untuk minuman yang turut diambil menjadi sampel diduga terpapar bakteri E-Coli, namun Hanung belum membeberkannya. Namun, Hanung tak memungkiri kondisi minuman yang dihidangkan kurang jernih.

“Baru curiga karena warna air juga tidak jernih. Maka kami menelusuri sampai ke air-airnya juga,” tandasnya.

Hingga Selasa sore, jumlah korban keracunan massal mencapai 127 orang. 47 di antaranya masih mendapatkan perawatan rumah sakit, sedangkan 80 orang lainnya menjalani rawat jalan.

BACA JUGA:

103 Warga Karangturi Keracunan Usai Acara Wayangan

Keracunan Massal Karangturi Tembus 110 Orang, Pemkab Klaten Resmi Tetapkan KLB!

Sementara itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia. Adapun gejala yang dialami warga berupa mual, muntah, dan demam.

“Mual, muntah, curiganya bakteri ini ada yang panas dan lemas badan karena dehidrasi,” jelas Hanung.

Imbas dari keracunan massal ini, status Kejadian Luar Biasa (KLB) ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten.

“Karena melibatkan warga banyak yang jadi korban, dan ada yang meninggal, maka kita cantumkan KLB,” katanya.

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.