Tim Kuasa Hukum AMIN Sebut Sirekap Alat Bantu Kecurangan Pemilu 2024, Begini Respon KPU

[info_penulis_custom]
Tim Kuasa Hukum AMIN Sebut Sirekap Alat Bantu Kecurangan
Suasana berlangsungnya sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (3/4/2024) (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim Kuasa Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (3/4/2024) menyatakan, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) disebut bukan sebagai alat bantu penghitungan suara. Namun, Sirekap justru sebagai alat bantu kecurangan Pemilu 2024.

Hal itu dibantah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Tim Paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka .

“Sirekap bukan acuan penghitungan suara pemilu yang menjadi perhitungan suaran pemilu adalah perhitungan manual secara berjenjang,” ucap Saksi dari Pusdatin KPU Andre Putra Hermawan.

Andre menjelaskan, hasil perhitungan resmi KPU yang menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang pilpres bukan hasil konversi dari Sirekap.

BACA JUGA: Simpang Siur IP dan Server Sirekap, KPU Buka Suara

“Pada saat rapat pleno itu sangat dinamis sekali dan ketika sudah diputuskan hasilnya itu berdasarkan dari hasil rapat pleno berjenjang tadi,” ujarnya.

Tim Paslon Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan mengatakan, Sirekap tidak terbukti menjadi alat bantu kecurangan pemilu.

“Dari keterangan saksi dan bukti-bukti penghitungan suara secara resmi KPU dilakukan secara berjenjang dan tidak ada bukti Sirekap jadi alat bantu pemenangan Pemilu,” ucap Otto.

“Kami yakin Majelis Hakim Konstitusi akan menolak gugatan PHPU pemohon. Karena gugatannya tidak jelas dan tidak didukung oleh bukti bukti.” katanya.

Sebelumnya Tim Kuasa Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Refli Harun menyebut, Sirekap telah menjadi alat bantu kecurangan Pemilu 2024.

“Sirekap bukan membantu penghitungan suara tetapi menjadi alat bantu kecurangan Pemilu 2024,” kata Refli.

Refli menjelaskan pihaknya mendalilkan Sirekap merupakan alat bantu kecurangan.

“Kami mendalilkan Sirekap menjadi alat bantu kecurangan,” ucapnya.

“Jadi dia memandu angka-angka. Kemudian jenjangnya di sini akan mengikuti suara yang telah ada itu yang terjadi.” jelasnya.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

4

Komdigi Terbitkan Aturan Pembatasan Diskon-Gratis Ongkir, Cek Isi Aturannya

5

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.