Tradisi Ngerowahin: Warisan Budaya Spiritual Masyarakat Depok

[info_penulis_custom]
Tradisi Ngerowahin Depok
Ngerowahin Lebaran Depok di Pendopo Alun-alun Kota Depok, Selasa (13/05/25). (Dok Pemkot Depok)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

DEPOK, TEROPONGMEDIA.ID — Tradisi Ngerowahin atau Ruwahan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Depok, khususnya yang berakar pada budaya Betawi.

Ritual ini mengandung makna spiritual yang dalam sekaligus mempererat ikatan sosial warga.

Haji Maksum, salah seorang tokoh masyarakat Depok, menjelaskan bahwa tradisi ini pada dasarnya merupakan bentuk doa kolektif sebelum menyelenggarakan acara penting.

Tujuannya untuk memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan dari Yang Maha Kuasa.

Ruwahan adalah permohonan doa di awal sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain memohon kelancaran acara, kita juga mendoakan arwah leluhur yang telah mendahului kita,” jelas Haji Maksum, mengutip Berita Depok, Rabu (14/05/25).

Lebih dari sekadar ritual doa, tradisi ini juga mengandung unsur berbagi. Para undangan yang hadir biasanya disuguhi jamuan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan.

“Ketika doa dilakukan secara bersama-sama, insya Allah lebih mustajab. Penyediaan jamuan untuk tamu juga menjadi bagian dari sedekah dalam tradisi ini,” terangnya.

BACA JUGA

Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran Lumping

Tradisi Seba Baduy, Ribuan Warga Jalan Kaki ke Pendopo Bupati

Haji Maksum menambahkan, Ngerowahin juga memiliki dimensi tawassul, yaitu menghubungkan doa melalui perantaraan orang-orang saleh mulai dari nabi, wali, hingga para leluhur.

“Esensinya, Ruwahan adalah ikhtiar bersama agar kegiatan berjalan mulus, semua pihak yang terlibat diberikan kesehatan dan kemudahan, baik penyelenggara, pedagang, maupun masyarakat yang berpartisipasi,” ujarnya.

Dalam konteks masyarakat Depok, lanjutnya, tradisi ini sering dilaksanakan menjelang bulan Ramadan sebagai bentuk pembersihan diri secara lahir dan batin.

“Biasanya masyarakat membersihkan rumah dan perabotan, sebagai simbol penyucian diri menyambut bulan suci Ramadan. Ini mencerminkan kesiapan fisik dan spiritual menghadapi bulan yang mulia,” paparnya.

“Ngerowahin pada hakikatnya merupakan perwujudan ketulusan dalam berdoa dan berbagi, yang merupakan bagian integral dari kehidupan beribadah kita,” pungkas Haji Maksum menutup penjelasan.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Link Live Streaming Tottenham vs Manchester United Selain Yalla Shoot di Final Liga Europa 2025

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.