Unand Sukses Olah Sampah Daun Jadi Residu Biomassa Kering

[info_penulis_custom]
biomassa
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

PADANG,TM.ID : Pakar Pengendalian Udara Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Dr Fadjar Goembira mengungkapkan, pihaknya berhasil mengolah sampah daun-daun menjadi residu biomassa kering.

Hasil residu biomassa kering sudah digunakan salah satu industri BUMN yaitu PT Semen Padang.

“Sampah daun ini diolah menjadi residu biomassa kering yang dapat dipakai PT Semen Padang untuk menggantikan sebagian batu bara,” kata Dr Fadjar di Padang, Minggu (9/4/2023).

Fadjar mengatakan saat ini Unand masih fokus untuk membantu industri mengganti sebagian bahan bakar fosil.

Saat ini, kata Fajar yang juga Tim Green Campus Unand,  pihak kampus dalam tahap uji coba pengolahan sampah daun menjadi biomassa sambil  menunggu peralatan yang lebih lengkap untuk pengolahan lanjut menjadi bahan bakar pelet.

“Dari dua kali percobaan Unand berhasil mengeringkan sekitar 1,3 ton residu biomassa,” kata Lulusan Energy Science Kyoto University tersebut.

BACA JUGA: Bangun PLTMb, Pemkab Mukomuko Gandeng Investor China

Untuk mengolah daun-daun kering yang dikumpulkan dari sekitar lingkungan kampus, pihaknya menggunakan Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS). Proses itu melalui dua tahapan utama yaitu pengeringan residu biomassa menggunakan bioaktivator, kemudian dilanjutkan dengan pencacahan dan peletisasi, hingga produk akhirnya adalah bahan bakar biomassa berbentuk pelet.

“Insya Allah dengan TOSS ini dapat dicapai spesifikasi minimum yang ditetapkan oleh pihak industri,” ujarnya.

Ia mengatakan terdapat dua keuntungan dari hasil pengolahan daun-daun kering tersebut yaitu manfaat tangible dan intangible. Untuk tangible per ton bahan bakar alternatif memiliki nilai ekonomi tergantung dari kualitas, terutama nilai kalor yang dihasilkan.

Pihak industri memiliki spesifikasi tertentu untuk bahan bakar alternatif. Dengan penerapan TOSS, spesifikasi minimum yang disyaratkan atau ditetapkan perusahaan dapat terpenuhi, katanya.

Kemudian untuk manfaat intangible, misalnya pengurangan emisi gas rumah kaca karena penerapan TOSS. Pengurangan emisi disebabkan penggunaan bahan bakar biomassa yang menggantikan bahan bakar fosil.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun

3

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

4

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan

5

UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.