BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Malware adalah perangkat lunak yang masuk ke komputer tanpa izin, berpotensi merusak sistem, server, dan jaringan.
Kata malware berasal dari “malicious” (jahat) dan “software” (perangkat lunak). Lebih parahnya, malware bisa mencuri data serta membuka akses bagi hacker. Di bawah ini adalah sejumlah sumber malware yang paling umum terjadi.
Malware bisa masuk ke dalam sistem komputer melalui jaringan internet. Biasanya, perangkat lunak ini diselipkan dalam unduhan dari situs web ilegal, iklan, email phishing, dan sejenisnya.
Malware tidak dibuat oleh sembarang orang; perangkat lunak ini dirancang oleh hacker yang memiliki pengetahuan mendalam tentang perangkat lunak untuk tujuan tertentu.
Sumber Malware
Berikut ini adalah sumber malware yang perlu Anda ketahui, untuk meningkatkan kewaspadaan Anda, agar data-data pribadi Anda tidak dicuri.
1. Situs Web yang Tidak Jelas
Situs web palsu, tidak terkenal, dan mencurigakan dapat mengandung file berbahaya. Situs-situs ini sering kali memuat perangkat lunak malware seperti spyware, ransomware, dan trojan yang diunduh di latar belakang tanpa disadari oleh pengguna.
Saat Anda mengakses halaman web di situs-situs tidak jelas tersebut, malware berbahaya dapat terpasang di latar belakang dan menyebabkan kerusakan pada komputer.
2. Berbagi Media Penyimpanan
Ketika pengguna berbagi file melalui perangkat yang dapat dilepas, seperti pen drive atau hard drive eksternal, risiko penyebaran malware meningkat. Jika perangkat tersebut terhubung ke komputer yang sudah terinfeksi, malware dapat menyebar dengan cepat ke perangkat lain.
Oleh karena itu, setiap kali Anda menggunakan perangkat penyimpanan yang dapat dilepas dengan komputer lain, pastikan perangkat tersebut bebas dari infeksi malware.
3. Torrent
Torrent memungkinkan Anda mengunduh berbagai jenis konten seperti game, film, musik, dan lainnya. Namun, karena sifatnya yang terdesentralisasi, torrent juga bisa mengandung malware.
Jika Anda perlu menggunakan torrent, pastikan hanya mengunduh file dari situs torrent yang bereputasi baik dan memiliki banyak ulasan positif untuk menghindari malware.
Selain itu, berhati-hatilah saat mengunduh file dengan ekstensi yang meragukan, seperti “.exe”, karena file jenis ini memiliki risiko tinggi mengandung malware. Setelah selesai mengunduh file, selalu pindai terlebih dahulu dengan antivirus sebelum membukanya.
4. Ancaman dari Dalam
Ancaman dari dalam bisa datang dari orang-orang yang memiliki akses sah ke jaringan atau data organisasi, tetapi mereka menggunakannya untuk tujuan jahat atau tanpa berhati-hati.
Mereka bisa berupa karyawan, mitra, atau mantan staf yang masih memiliki akses ke sistem.
Ancaman dari dalam ini dapat menyebabkan banyak kerusakan, seperti mencuri informasi, memasang malware, atau membocorkan rahasia kepada pihak luar.
Untuk mencegah malware, penting untuk membatasi akses ke data dan sistem sensitif serta memantau aktivitas pengguna secara teratur untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
5. Email
Setiap hari, Anda mungkin menerima banyak email, baik dari sumber yang dikenal maupun dari orang asing. Email juga memungkinkan pengiriman dan penerimaan lampiran yang bisa diunduh.
Meskipun beberapa lampiran mungkin berguna, Anda perlu berhati-hati karena beberapa di antaranya bisa saja mengandung malware yang dapat merusak komputer.
Jangan pernah membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika Anda merasa ragu, sebaiknya hapus email yang mencurigakan atau tandai sebagai spam.
BACA JUGA:Â Teror Malware Chameleon, Pengguna Android Harus Lebih Waspada
Tanpa disadari dari sejumlah sumber di atas, masih ada banyak sumber yang berpotensi terdapat malware di dalamnya.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari malware ini, yaitu berhati-hati saat mengunjungi situs web dan selalu memindai file dengan antivirus sebelum membuka file apa pun yang baru saja Anda unduh.
(Virdiya/Aak)
