Bahaya Bisphenol A (BPA) dalam Plastik, Bisa Bikin Mandul!

[info_penulis_custom]
Bahaya Bisphenol A
(Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bisphenol A atau yang lebih terkenal dengan singkatan BPA, adalah zat kimia yang terkandung dalam plastik dan cukup bahaya.

Beberapa negara seperti AS, Prancis, Australia, Denmark, Swedia, dan Malaysia telah melarang penggunaan produk yang mengandung BPA. Berikut penjelasan tentang Bisphenol A (BPA) dan bahaya untuk kesehatan yang perlu ketahui:

Apa itu BPA?

BPA adalah bahan kimia industri yang terpakai untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoksi. Bahan kimia ini telah terpakai sejak tahun 1950an dan umum terpakai dalam pembuatan botol minum, botol bayi, kemasan air minum, tempat makan, kacamata, pelapis makanan kalengan, tutup botol, pipa saluran air, hingga jendela anti-pecah.

Bahaya BPA untuk Kesehatan

Paparan BPA dalam konsentrasi tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan karena zat ini dapat meniru struktur dan kinerja hormon estrogen dan tiroid. Hal ini dapat memengaruhi proses pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, metabolisme tubuh, dan reproduksi.

Beberapa potensi bahaya BPA untuk kesehatan meliputi pengaruh pada kesuburan pria dan wanita, peningkatan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kelainan bawaan, gangguan perkembangan otak pada janin dan anak, serta risiko kanker ovarium, payudara, prostat, dan usus besar.

Cara Menghindari Paparan BPA

  1. Untuk meminimalkan paparan BPA, dapat melakukan langkah-langkah berikut:
  2. Gunakan produk yang berlabel “BPA free”.
  3. Hindari atau minimalkan mengonsumsi makanan kalengan.
  4. Batasi konsumsi makanan dan minuman dari wadah plastik berkode nomor 3 atau 7.
  5. Gunakan wadah makanan dan minuman berbahan kaca, keramik, atau stainless steel, terutama untuk makanan dan minuman panas.
  6. Hindari memanaskan wadah plastik atau menggunakan wadah plastik untuk mengukus atau menghangatkan makanan.

BACA JUGA : Le Minerale Terseret Kasus Bromat, Bagaimana Pengawasan BPOM?

Dengan langkah-langkah tersebut, dapat lebih cermat dalam menghindari paparan zat kimia BPA dan mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbulkannya.

Pastikan untuk selalu memilih produk yang aman dan memperhatikan bahan-bahan yang terpakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan.

 

 

(Hafidah Rismayanti)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.