BMKG Bandung Imbau Masyarakat agar Waspada Terhadap Kecepatan Angin di Jabar, 5 Sampai 60 km/Jam

[info_penulis_custom]
BMKG Bandung Imbau Masyarakat agar Waspada Terhadap Kecepatan Angin di Jabar
BMKG Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Angin Kencang di Jawa Barat (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Kilmatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung meminta masyarakat waspada terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Barat dalam beberapa hari ini. Sebab, kecepatan angin bisa mencapai 5 hingga 60 kilometer per jam.

Staf Data dan Informasi BMKG Bandung, Yuni Yulianti mengatakan, angin di wilayah Jawa Barat khususnya Bandung Raya, terasa lebih kencang dengan kecepatan antara 5 hingga 60 kilometer per jam. Hal tersebut dampak tidak langsung dari adanya Siklon Tropis Taliah di Samudera Hindia selatan Jawa.

“Jadi untuk beberapa hari ini, potensi angin kencang di Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya masih berpeluang terjadi dan juga hujannya lebih ke berawan hingga hujan dengan intensitas ringan sedang, karena pengaruh dari adanya peningkatan kecepatan angin,” kaya Yuni, Jumat (7/2/2025).

Dengan peningkatan kecepatan angin tersebut, Yuni mengungkapkan, berpeluang terjadinya pohon tumbang atau atap terbang terutama di wilayah Selatan Jawa Barat. Sebab, kecepatan angin yang tinggi.

Selain itu, Yuni mengatakan, peningkatan kecepatan angin ini masih dalam tahap normal, artinya di kala ada peristiwa tropical siklon.

“Jadi memang jika ada tropical siklon di selatan maupun utara Jawa Barat maka akan berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Barat yang signifikan,” ucapnya

Yuni juga mengungkapkan, peningkatan kecepatan angin tersebut, tidak hanya terjadi di Jawa Barat tapi juga daerah lain di Indonesia.

“Untuk kemarin terjadi di Jawa Tengah, jadi Siklon Tropis Taliah posisinya sekarang bergerak ke Barat menjauhi wilayah Indonesia,” ujarnya

Melihat posisi Siklon Tropis Taliah saat ini, kata Yuni, dalam tiga hari lagi kecepatan angin akan mulai berkurang.

“Biasanya terjadi selama tujuh hari dan ini sudah hari kelima, jadi diprediksi tiga hari lagi sudah mulai menjauhi wilayah perairan Indonesia dalam hal ini perairan Jawa Barat,” katanya

Selain itu, Yuni mengatakan, angin kencang ini juga berpengaruh pada suhu maksimum menjadi lebih rendah. Suhu maksimun di wilayah Bandung tercatat di 28-29 derajat celcius.

“Tutupan awan lnya ada, tapi karena angin kencang jadi cuacanya cenderung berawan dan berangin,” ungkapnya

Yuni juga mengatakan, untuk wilayah yang dekat dengan tropical siklon akan terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang.

“Tapi karena ini lumayan jauh di Samudera Hindia Selatan Jawa jadi dampaknya ini lebih ke peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang khususnya di perairan Selatan Jawa Barat,” katanya

“Untuk ketinggian gelombang mencapai 2 hingga 3,5 meter, maka untuk nelayan yang melaut terutama dengan kapal-kapal kecil diimbau untuk hati-hati dan waspada,” sambungnya.

Saat ini, kata Yuni, secara musim yang terjadi di wilayah Jawa Barat masih masuk musim hujan. Jadi potensi hujan mulai intensitas ringan hingga lebat masih cukup tinggi. Terutama untuk wilayah Pantura seperti Subang, Karawang, Majalengka, Indramayu, Cirebon pada awal Februari masuk puncak musim hujan.

“Umumnya di wilayah Jawa Barat potensi hujannya masih ada, terapi karena ada gangguan tropical siklon ini cuaca lebih didominasi berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Yang harus diwaspadai adalah peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah Jabar termasuk wilayah Bandung Raya,” ujarnya.

BACA JAGA: Waspada! Tiga Jenis Siklon Tropis Landa Indonesia, Angin Kencang Melanda Jabar

Dengan melihat cuaca seperti ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh dibawah pohon yang besar, beranting banyak atau dibawah reklame karena kondisi angin yang kencang berpotensi untuk terjadinya pohon tumbang atau papan reklame rubuh.

“Tapi diprediksi hanya hingga hari kedepan, kemudian akan kembali lagi ke pola musim normal ke cuaca hujannya di sore dan malam hari dan angginnya akan kembali nornal di antara 5 hingga 18 kilometer per jam. Untuk saat ini untuk di wilayah Stasiun Geofisika Bandung tercatat antara 5 sampai 22 kilometer per jam, memang cukup tinggi dan ini diprediksi merata pada umumnya di wilayah Jawa Barat,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.