BMKG: Hujan Lebat di Musim Kemarau Terjadi Akibat La Nina

[info_penulis_custom]
Hujan Lebat di Musim Kemarau
(Tangkap Layar Zoom Konferensi Pers bersama Kepala BMKG Dwikorita)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi hujan yang terjadi di musim kemarau atau kemarau basah akibat fenomena La Nina berpotensi berlanjut di bulan Agustus hingga September 2024 mendatang. Saat ini sebagian wilayah Indonesia telah masuk musim kemarau namun hujan masih juga mengguyur.

“Bisa juga nanti diprediksi di sekitar bulan Agustus-September ya, kan diprediksi akan terjadi La Nina yang dipengaruhi oleh suhu muka air laut yang ada di Samudra Pasifik. Jadi kemaraunya akan mengalami peningkatan curah hujan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Konferensi Pers: Hujan Lebat di Musim Kemarau, Senin (8/7/2024).

Dwikorita menjelaskan bahwa fenomena La Nina mengakibatkan suhu muka laut di Samudra Pasifik naik sehingga berdampak meningkatkan curah hujan seperti di tahun 2020, 2021, dan 2022.

“Misalnya La Nina, La Nina itu fenomena yang dipengaruhi oleh adanya suhu muka laut ya, mengakibatkan suhu muka laut yang ada di Samudra Pasifik ya, di Samudra Pasifik yang mengakibatkan atau berdampak pada wilayah Indonesia dengan meningkatnya curah hujan seperti yang terjadi di tahun 2020, 2021, dan 2022,” kata Dwikorita.

Dwikorita mengatakan fenomena La Nina ini berdampak pada terjadinya anomali iklim. Dimana, seharusnya terjadi musim kemarau namun ada pengaruh dari Samudra Pasifik sehingga terjadi kemarau basah.

“Terjadi anomali iklim yang harusnya musim kemarau yang berpengaruh monsoon dari Australia namun ada pengaruh dari Samudra Pasifik sehingga musim kemarau di tahun 2020 hingga 2022 adalah kemarau basah karena ada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia akibat fenomena La Nina, anomali iklim yang dikontrol oleh Samudra Pasifik. Sehingga musim kemaraunya saat itu adalah kemarau basah. Bahkan sering terjadi cuaca ekstrem berkali-kali di sepanjang musim kemarau,” katanya.

Selain itu, Dwikorita mengatakan bahwa adanya fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudra Hindia juga berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia.

“Demikian juga Samudra Hindia juga bisa mengakibatkan apa IOD juga suhu muka air laut yang ada di Samudra Hindia, bisa berdampak mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi lebih kering dari rata-rata klimatologinya, sehingga curah hujannya menjadi meningkat sama, bisa.”

BACA JUGA: BMKG Ungkap Penyebab Jakarta Hujan Terus Meski Sudah Kemarau

“Dan La Nina, El Nino ini kejadiannya ataupun IOD di itu kejadiannya dalam beberapa bulan sehingga kadang-kadang mengganggu musim yang terjadi saat itu. Selain El Nino, La Nina, IOD, juga ada faktor yang berpengaruh terhadap iklim di wilayah Indonesia cuaca dan iklim di wilayah Indonesia, tapi skala waktunya lebih pendek tidak dalam skala waktu bulanan yaitu fenomena MJO, Madden Julian Oscillation fenomena yang dipengaruhi oleh peningkatan awan-awan hujan,” katanya.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.