BMKG Imbau Waspada Bencana, Cuaca Ekstrem Jelang Imlek

[info_penulis_custom]
BMKG Imbau Waspada Bencan
Ilustrasi-Seorang perempuan menggunakan payung saat hujan turun (U-report)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) paparkan puncak musim hujan bertepatan dengan perayaan Imlek tahun ini.

Prakirawan BMKG, Clara Adea, memaparkan bahwa perayaan Imlek tahun ini bertepatan dengan puncak musim hujan. Wilayah selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.

“Imlek umumnya bertepatan dengan puncak musim hujan. Sehingga potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi cukup tinggi,” ujarnya mengutip RRI.

Fenomena atmosfer menjadi faktor utama meningkatnya potensi hujan jelang Imlek kali ini. Angin monsun Asia, La Nina lemah, dan gelombang atmosfer seperti MJO memperkuat pembentukan awan konvektif.

“Beberapa fenomena atmosfer. Seperti angin monsun Asia dan gelombang Rossby, meningkatkan curah hujan di Indonesia,” ucapnya.

Clara juga menjelaskan bahwa angin monsun Asia biasanya terjadi selama musim hujan dan membawa massa udara dingin dari Asia ke Indonesia. Sebaliknya, angin monsun Australia membawa udara kering saat musim kemarau.

“Periode Desember hingga Februari menjadi waktu aktif bagi monsun Asia. Sehingga potensi hujan meningkat,” katanya.

Potensi hujan tinggi sepanjang Imlek akan lebih terasa di sejumlah wilayah dengan curah hujan sedang hingga lebat. Wilayah seperti Jambi, Lampung, Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Papua diprediksi mengalami intensitas hujan tinggi.

“Untuk periode Imlek sekitar 28-29 Januari. Wilayah tersebut cukup berpotensi terkena dampak,” ucapnya.

Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga awal Maret 2025, meskipun tidak setiap hari akan terjadi hujan. Perubahan dinamika atmosfer dapat menyebabkan beberapa hari kering di tengah periode ini.

BACA JUGA: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem dan Siklon Tropis di Indonesia Hari Ini

“Potensi hujan masih tinggi. Namun tidak terus-menerus karena atmosfer cepat berubah,” katanya.

Terakhir, Clara mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem. Ia juga menyarankan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana seperti pegunungan atau pesisir dengan gelombang tinggi.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.