BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar-DIY!

[info_penulis_custom]
Waspada, BMKG Sebut 10 Wilayah Perairan di Indonesia Akan Dihantam Gelombang Tinggi hingga 4 Meter
Ilustrasi-Gelombang (Teropong Media)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau para pengguna jasa kelautan untuk waspada terhadap gelombang tinggi yang masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Saat ini wilayah Indonesia bagian selatan masih dipengaruhi oleh musim angin timuran, sehingga gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Barat hingga DIY,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Senin (2/10/2023).

Bahkan, kata dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan berkisar 8-25 knot.

Ia menilai, pola pergerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi tersebut berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.

BACA JUGA: Gempa Guncang Sukabumi, BPBD Jabar Intens Koordinasi

“Oleh karena itu kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat hingga DIY yang berlaku untuk tanggal 2-3 Oktober 2023,” kata dia.

Ia mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi tersebut dikeluarkan karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat-DIY.

Karena itu dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi perahu nelayan.

Sementara kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

“Kami juga mengimbau wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jawa Barat hingga DIY untuk tidak bermain air atau berenang di pantai agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Teguh.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.