Cermati Akulturasi Islam dan Budaya Melayu Melalui Tradisi “Tepung Tawar”

[info_penulis_custom]
Foto - Web -
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.id : “Tepung tawar” merupakan bukti jejak akulturasi sejarah islam dan kebudayaan Melayu di Langkat, Sumatera Utara.

“Salah satu tradisi khas Melayu yang sampai kini masih terjaga adalah tradisi ‘tepung tawar’,” terang Pengamat budaya dari Sumatera Utara Mahyar Diani, melansir Antara, Kamis (22/12/2022).

Menurutnya, setelah islam menyebar di Tanah Melayu, corak kebudayaan orang Melayu yang dahulu bersifat Hindu-Buddha berubah menuju kebudayaan islam (Junaidi 2014:2).

“Islam dan budaya Melayu adalah jejak sejarah akulturasi yang damai dan indah,” kata alumnus Magister Ilmu Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.

Pengaruh islam terhadap kebudayaan Melayu dapat ditemukan dalam tradisi, pemikiran, dan kesusastraan Melayu hingga akhirnya islam dijadikan asas utama kebudayaan Melayu.

Salah satu warisan budaya Melayu yang secara jelas memperlihatkan perpaduan islam dan kebudayaan Melayu adalah “tepung tawar”.

Bagi masyarakat Melayu Langkat, katanya, tradisi “tepung tawar” adalah bagian penting dalam rangkaian proses upacara adat.

Tradisi itu merupakan prosesi dan simbolik (artefak) yang diwariskan pendahulu kemudian diturunkan ke generasi berikutnya hingga sampai saat ini.

Bagi masyarakat Melayu, sambung dia, terlibat aktif dalam setiap upacara yang mengandung nilai tradisi adat seperti syukuran, pernikahan, dan khitanan termasuk tradisi “tepung tawar” adalah kebiasaan yang sudah menjadi adat.

Berdasarkan penuturan salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Langkat, Ibnu Hajar (81) atau yang biasa disapa Atuk/Atok Olong Benu, tradisi “tepung tawar” biasa dilakukan di berbagai upacara adat atau perayaan penting, misalnya pernikahan, khitan, syukuran, akikah, dan sejenisnya.

Untuk melaksanakan tradisi “tepung tawar”, paparnya, ada beberapa rangkaian yang harus diperhatikan, yaitu perlengkapan ramuan penabur, ramuan ‘rinjisan’, dan “pedupaan”.

Setiap bahan diambil dari jenis-jenis tumbuhan tertentu yang mempunyai arti serta diiringi selawat nabi dan rebana marhaban saat proses “tepung tawar” berlangsung.

“Para tetua (leluhur) terdahulu memaknai tradisi ‘tepung tawar’ sebagai perpaduan nilai religius dan nilai budaya yang diyakini sebagai ‘sesuatu yang suci’ (memiliki makna khusus kebahagiaan, keselamatan, kebaikan, kekuatan), dan ‘adi-kodrati’,” jelas dia.

Ia menambahkan tradisi “tepung tawar” tidak lagi dimaknai sebagai sesuatu yang berkaitan dengan nilai religius atau perantara hubungan manusia dengan sang pencipta, namun dilihat sebagai nilai “warisan harta budaya” yang berharga.

“Kini ‘tepung tawar’ dimaknai sebagai tradisi budaya Melayu lama yang harus dijaga dan dilestarikan sebagai simbol kejayaan warisan Melayu,” ucap dia.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.