Dampak Psikologis Sering Hadapi Kemacetan Lalu Lintas

[info_penulis_custom]
macet
Ilustrasi. (web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra mengatakan, bahwa seseorang yang terlalu sering menghadapi kemacetan lalu lintas berisiko mengalami gangguan fisik dan mental.

“Dampak kemacetan adalah fisik dan psikologis. Kelelahan fisik terjadi karena tubuh harus duduk lama menyetir,” kata Novi di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Novi mencontohkan seseorang yang terlalu lama menyetir akan mengalami kelelahan fisik, misalnya pada bagian leher dan punggung.

Selain mengalami kelelahan fisik, seseorang yang sering terjebak kemacetan lalu lintas juga bisa merasakan kelelahan psikis sehingga memengaruhi kondisi emosi.

Kemacetan, kata Novi, bisa memicu seseorang lebih sensitif dan mudah tersinggung karena melihat situasi yang tidak jelas. Faktor kelelahan membuat seseorang sulit fokus, berpikir dan meregulasi emosi serta perilaku.

“Kondisi ini akan mempengaruhi performa keseluruhan. Jika kondisi fisik terganggu, maka asupan oksigen kurang karena kurang gerak,” kata Novi.

BACA JUGA: Fenomena Konten Mukbang, Persoalan Adab dan Kesehatan

Novi mengingatkan masyarakat pada pepatah di dalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat juga. Tubuh yang segar dan bugar akan memiliki cukup asupan oksigen, yang bermanfaat untuk mengelola pikiran, emosi dan perilaku.

Untuk membuat tubuh yang lebih bugar di tengah tengah rutinitas, maka penting untuk menjaga kebugaran dengan olahraga, menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup dan juga melakukan meditasi.

“Karena itu semua membantu seseorang menstimulasi syaraf simpatik yang mampu merelaksasi otot dan tubuh sehingga seseorang mampu mengelola dirinya, pikiran, emosinya saat kelelahan,” kata Novi.

Data yang dirilis TomTom Traffic Index menunjukkan kemacetan di Jakarta berada di peringkat 29 dari 389 kota di dunia pada tahun 2022. Sementara pada tahun 2021, Jakarta berada di posisi ke-46.

Waktu rata-rata perjalanan dalam 10 kilometer adalah 22 menit 40 detik, berdasarkan penghitungan situs tersebut. Waktu tempuh itu meningkat sekitar 2 menit 50 detik dibanding tahun 2021.

Kemacetan dinilai berdampak pada kerugian finansial dari aktivitas bisnis, naiknya konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 saat berkendara, hingga risiko kesehatan fisik dan mental.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

3

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web

4

Cara Menggunakan Ice Liker, Gampang Banget!

5

Link Nonton Film Bad Boys: Ride or Die Sub Indo Anti Ngantri!
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.