Dishub Kota Bandung Larang Klakson Telolet, Mayoritas Kendaraan Luar Kota

[info_penulis_custom]
Dua Bis di Terminal Cicaheum Kota Bandung (Foto: Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengungkapkan bahwa maraknya penggunaan klakson telolet di Kota Bandung sebagian besar berasal dari kendaraan luar kota.

Fenomena ini sering ditemukan pada bus wisata yang berkunjung ke Bandung.

Kepala Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara, menegaskan bahwa bus dengan klakson telolet bukan berasal dari Bandung.

“Sementara ini, yang memakai klakson telolet itu bukan mobil dari Kota Bandung, tapi mobil-mobil dari luar yang masalah pengawasan di lapangannya kurang,” ujar Asep Kuswara, Selasa (14/1/2025).

Asep menjelaskan, klakson telolet dilarang karena beberapa alasan, di antaranya suara yang dihasilkan melebihi ambang batas kebisingan dan penggunaan tenaga angin yang dapat mengganggu fungsi pengereman.

“Batas suara klakson itu dari 83 dB sampai 118 dB tanpa ada suara tambahan. Selain itu, tenaga klakson telolet berasal dari angin, yang seharusnya digunakan untuk sistem pengereman. Jika anginnya habis, efisiensi rem juga berkurang, bahkan bisa menyebabkan kegagalan sistem pengereman,” jelas Asep.

BACA JUGA: Keresahan Warga Akibat Telolet, Dishub Kota Bandung Gelar Operasi Penertiban Klakson

Asep menegaskan, kendaraan yang masih menggunakan klakson telolet tidak akan diberikan sertifikat laik jalan maupun laik operasi.

“Walaupun kendaraan itu memenuhi persyaratan teknis lainnya, jika masih ada klakson telolet, hasil uji tidak akan diberikan sampai klakson tersebut dicabut,” katanya.

Dishub Kota Bandung juga telah melakukan rampcheck untuk memastikan kendaraan umum di wilayahnya memenuhi standar keselamatan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kendaraan di Kota Bandung dinyatakan bebas dari klakson telolet.

“Alhamdulillah, kemarin saya periksa di terminal, tidak ada klakson telolet. Namun, kendaraan dari luar kota yang datang ke Bandung untuk wisata masih menjadi tantangan,” ungkap Asep.

Selain masalah teknis, Asep juga menyoroti bahaya bagi anak-anak yang sering mengejar bus dengan klakson telolet.

“Suara klakson telolet sering membuat anak-anak mengejar kendaraan tanpa memperhatikan keselamatan. Hal ini sangat berisiko, baik jatuh, tertabrak, maupun kecelakaan lainnya. Karena itu, klakson telolet dilarang,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Persib vs PS. Barito Putera Selain Yalla Shoot

2

4 Cara Melihat Riwayat Username Instagram Sendiri dan Orang lain

3

Profil Suryadi Sasmita, Bos 'CD' yang Dipanggil KPK

4

Sengketa Nama 'Denza', BYD Tuntut 9 Poin ke PT Worcas!

5

Cek! Link Live Streaming Aplikasi CCTV Lalu Lintas Lebaran 2025
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.