Fakta di Balik Kematian Balqis, Santri Ponpes Al Hanifiyah

[info_penulis_custom]
santri al hanifiyyah
Ilustrasi (iStock)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KEDIRI,TM.ID: Santri bernama Bintang Balqis Maulana, berusia 14 tahun dikabarkan meninggal dunia dengan dugaan kuat akibat penganiayaan oleh sesama santri senior di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah, Kediri, Jawa Timur.

Pihak ponpes awalnya menginformasikan kepada keluarga bahwa Bintang meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Namun, fakta yang terungkap kemudian berbeda saat jenazah dibawa pulang ke kampung halaman Bintang di Banyuwangi.

Jenazah yang telah ditutup kain kafan, ketika akan diangkat, terlihat adanya ceceran darah yang mengalir dari keranda.

Kronologis Kematian Santri Ponpes Al Hanifiyah

Keluarga  merasa janggal dengan kejadian tersebut, meminta agar kain kafan dibuka. Meskipun awalnya ditolak oleh santri sekaligus sepupu korban, FTH. Namun,  keluarga tetap bersikeras.

BACA JUGA:Ngeri! Tewas Diduga karna Konten, Remaja Tertabrak Kereta Api di Jaktim

“Kata sepupu saya sudah suci. Jadi enggak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk,” kata kakak Bintang, Mia Nur Khasanah, dikutip Senin (26/02/2024).

Pesan Terakhir Bintang

Ibu Bintang, Suyanti, mengungkapkan bahwa Bintang sebelum meninggal mengirim pesan pada Senin, 19 Februari, beberapa hari sebelum kejadian.

Dalam pesan tersebut, Bintang meminta dijemput dengan alasan yang tidak dijelaskan secara rinci. Meskipun ibu Bintang meminta agar bersabar hingga bulan Ramadan, Bintang bersikukuh untuk segera dijemput dengan pesan panik.

Pengasuh Ponpes PPTQ Al Hanifiyah, Fatihunada atau Gus Fatih, mengaku tidak mengetahui adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian Bintang.

Gus Fatih mengatakan bahwa pihaknya hanya mendapat laporan bahwa Bintang terpeleset di kamar mandi dan dibawa ke rumah sakit.

Gus Fatih menyatakan keterkejutannya saat melihat jenazah Bintang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan luka dan lebam yang mengucurkan darah.

Meskipun tak mengetahui motif penganiayaan, Gus Fatih bersikeras bahwa laporan yang diterima awalnya hanya terkait kecelakaan terpeleset.

Keluarga melaporkan kasus ini ke Polsek Glenmore, dan penanganannya kemudian diambil alih oleh Polresta Kediri. Setelah serangkaian penyelidikan, polisi menetapkan empat tersangka, yang merupakan senior Bintang di ponpes tersebut.

Keempat tersangka, MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) dari Kota Surabaya, dihadapkan pada tuduhan Pasal 80 Ayat 3 tentang perlindungan anak, Pasal 170, dan Pasal 351 tentang penganiayaan berulang yang menyebabkan luka berat atau mati, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyatakan, bahwa dari pemeriksaan sementara, dugaan penganiayaan dipicu oleh kesalahpahaman antara para santri.

Motif penganiayaan masih didalami lebih lanjut, namun terlihat bahwa kesalahpahaman menyebabkan tindakan penganiayaan yang berulang-ulang.

“Motif diduga karena kesalahpahaman antara anak-anak pelajar. Jadi antara mereka mungkin ada salah paham kemudian terjadi penganiayaan yang dilakukan berulang-ulang,” ujarnya.

Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur mengungkapkan bahwa Ponpes PPTQ Al Hanifiyah, tempat terjadinya tragedi ini, ternyata tidak memiliki izin resmi. Meskipun beroperasi sejak tahun 2014, kurangnya izin membuat kasus ini semakin kompleks.

 

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

3

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

4

10 Anomali Brainrot yang Lagi Viral, Ini Asal Usulnya!

5

7 Cara Menghentikan Langganan Pembayaran Otomatis pada Google Play, Ponsel dan Web
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.