Harga Gula Makin Menjerit, Ini Strategi Pemerintah RI Menurunkanya

[info_penulis_custom]
Kejagung Beberkan 8 Perusahaan Terlibat Korupsi Impor Gula
Ilustrasi-Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023) (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan produksi gula di dalam negeri tidak efisien lantaran rendemen gula masih di bawah 8%.

Dalam hal ini, Bapanas akan melakukan intensifikasi produksi gula nasional dengan meningkatkan rendemen menjadi sekitar 12%. Strategi tersebut dinilai akan menekan harga produksi gula yang sehingga dapat menurunkan harga gula di pasar. Rendemen adalah kadar kandungan gula yang dapat dihasilkan dari setiap batang tebu.

“Kami mau minta tolong sama Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mencarikan benih varietas yang baik dan disesuaikan dengan wilayahnya, sehingga tebu yang dihasilkan seperti yang dicita-citakan,” kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (24/7).

Menurut Arief, langkah tersebut akan dibarengi dengan revitalisasi pabrik gula, penyediaan pupuk dan alat dan mesin pertanian, dan bongkar ratoon. Adapun ratoon adalah pucuk tebu yang dibiarkan setelah dilakukan panen.

Menurutnya, seluruh langkah tersebut akan meningkatkan produktivitas tebu nasional menjadi 93 ton per hektare dari rata-rata sekitar 65 ton per hektare saat ini. Pada saat yang sama, Arief menekankan pembangunan industri sistem tertutup antara BUMN Pangan dan asosiasi petani tebu.

BACA JUGA: Penuhi Kuota di Daerah, Bapanas Dorong Realisasi Gula Impor

Oleh karena itu, Arief mendorong pabrikan gula untuk membeli gula petani dengan harga yang wajar. Surat Edaran Bapanas No. 296 Tahun 2024 menetapkan Harga Acuan Pemerintah atau HAP Gula di tingkat konsumen Rp 17.500 per kg dan Rp 18.500 per kg khusus bagian timur Indonesia.

Maka dari itu, Arief mengimbau agar pabrikan membeli gula petani seharga Rp 14.500 per kg. Menurutnya, hal tersebut penting agar petani mendapatkan stimulus untuk kembali menanam tebu.

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.