Inilah 3 Faktor Penting yang Mempengaruhi Pertumbuhan Industri Selama 2022

[info_penulis_custom]
Agus Gumiwang Beberkan Soal Pemindahan Pelabuhan Impor
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(bing)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID : Pertumbuhan industri tahun 2022 mencapai 5,01 persen yang dipengaruhi oleh tiga faktor.

Ketiga faktor itu adalah hilirisasi industri yang terus meningkat, pertumbuhan industri otomotif yang mencapai dua digit, serta produk hasil manufaktur Indonesia yang telah masuk dalam bagian rantai pasok global atau global value chain.

“Kedua produk tersebut juga telah masuk dalam mata rantai global, sehingga dapat dikatakan program hilirisasi yang kita galakkan telah mencapai sasaran. Kami berharap pertumbuhan double digit ini bisa terus berlanjut di tahun 2023,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Menperin menyampaikan, keberhasilan dari hilirisasi ditunjukkan dengan pertumbuhan industri logam dasar yang mencapai 14,8 persen atau tumbuh dua digit. Begitu pula dengan industri otomotif yang sebesar 10,67 persen.

Selain tiga hal tadi, konsumsi domestik juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menurut Badan Pusat Statistik, stabilitas daya beli masyarakat terus terjaga, terlihat dari penjualan mobil penumpang yang meningkat sebesar 18,76 persen (c-to-c), naiknya penjualan sepeda motor sebesar 3,24 persen (c-to-c), serta tumbuhnya penerimaan PPh pasal 21, yang mencapai 18,36 persen (c-to-c).

“Meningkatnya permintaan dari dalam negeri berpengaruh pada aktivitas produksi, sehingga semakin ekspansif,” jelas Menperin.

Hal ini nampak pada indikator-indikator seperti Indeks Kepercayaan Industri (IKI), Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia, serta Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia.

Kementerian Perindustrian merilis hasil IKI pada Januari 2023 yang berada di level 51,54 atau naik dibandingkan IKI Desember 2022 yang menyentuh level 50,9.

Sedangkan, S&P Global melaporkan bahwa PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2023 sebesar 51,3 naik dibandingkan bulan Desember 2022 di angka 50,9.

BI juga merilis Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia yang mencapai 50,06 persen pada Triwulan IV – 2022. Seluruh indeks tersebut menunjukkan kondisi sektor industri tetap ekspansif.

Karenanya, di tahun 2023, Kemenperin terus mendorong pelaksanaan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

“Dapat dilihat bahwa komitmen Bapak Presiden untuk program ini sangat besar. Terdapat ratusan triliun dari APBN yang dialokasikan untuk pembelian produk-produk industri dalam negeri. Hal ini juga terbukti pada industri elektronika yang mengalami peningkatan,” ujar Agus.

Menurut BPS, industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik tumbuh sebesar 7,62 persen, didukung oleh tingginya permintaan pada akhir tahun 2022.

BACA JUGA: Industri Pertambangan Indonesia Terapkan Konsep Smart Mining

Seiring dengan itu, nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada 2022 mencapai 206,35 miliar dolar AS, naik 16,45 persendari angka tahun 2021 (177,2 miliar dolar AS) dan ditargetkan dapat meningkat hingga 225 -245 miliar dolar AS pada 2023.

“Kinerja ekspor kita di tahun 2022 juga sangat luar biasa, bila dibandingkan tahun sebelumnya. Selain karena hilirisasi, peningkatan ini juga dipacu oleh pengalihan-pengalihan produksi dari beberapa negara, yang tadinya mengandalkan suplai dari Rusia atau Ukraina, kemudian mendapatkan pasokan dari Indonesia,” papar Menperin.

Namun demikian, Menperin menyatakan perlunya waspada terhadap kondisi perekonomian global karena konflik yang terjadi masih terus berlangsung. Hal ini akan mengakibatkan disrupsi tersendiri terhadap supply chain.

“Kami di Kemenperin berupaya memberikan kemudahan kepada para pelaku industri melalui berbagai insentif untuk mengurangi dampak yang dirasakan akibat gejolak ekonomi global,” ujar Agus.

Diketahui, sektor industri menunjukkan kinerja sangat baik pada 2022 dengan mencatatkan angka pertumbuhan 5,01 persen, serta menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian, yaitu sebesar 1,01 persen.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.