Jelang Pemilu 2024, Pemilih Pemula di Kalteng Jadi Sasaran Pendidikan Politik

[info_penulis_custom]
(Foto: Web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

PALANGKARAYA, TM.ID : Kaum muda berusia kurang atau lebih dari 17 tahun jadi sasaran utama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk diikutkan dalam kegiatan pendidikan politik pemilih pemula dalam menghadapi Pemilu 2024.

Kegiatan pendidikan politik itu akan dimulai pada 2023 ini, seperti dikatakan Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kalimantan Tengah, Akhmad Husain di Palangka Raya pada Senin (2/1/2023).

Akhmad mengatakan, pendidikan politik itu bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terutama pemilih pemula tentang pentingnya pelaksanaan pesta demokrasi serta perlunya peran aktif dari masing-masing pihak untuk menyukseskannya.

Sasaran yang masuk dalam kategori pemilih pemula tersebut di antaranya adalah mereka yang belum berusia 17 tahun ataupun lebih, yang saat Pemilu 2024 mendatang baru pertama kali memiliki hak pilih.

“Sasaran pendidikan politik ini juga termasuk mereka yang merupakan pensiunan TNI/Polri ataupun yang selama ini terbentur berbagai aturan sehingga tidak memiliki hak pilih,” kata Akhmad, seperti dilansir Antara.

Sementara itu sebelumnya Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B. Aden menjelaskan, pemerintah provinsi berupaya mewujudkan masyarakat cerdas dalam politik, salah satunya melalui pendidikan politik.

“Kami ingin masyarakat menjadi subjek kritis dalam menentukan pilihan politik,” katanya.

BACA JUGA: Mahfud MD Minta Masyarakat Kawal Pemilu 2024

Selain itu, masyarakat diharapkan menjadi pendorong pendewasaan politik untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, sehingga tidak hanya menjadi objek dalam pesta demokrasi.

Untuk itu pelaksanaan pendidikan politik menjadi upaya pemprov bersama pemkab dalam meningkatkan peran masyarakat dalam demokrasi menyongsong pemilu serentak pada 2024 mendatang.

“Hal ini merupakan implementasi semangat nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tuturnya.

Ia memaparkan, pemerintah memiliki kewajiban dalam pembinaan politik di daerah, sehingga diharapkan masyarakat berpartisipasi menciptakan kondisi politik yang lebih baik.

Pemilu menjadi satu di antara pilar demokrasi dan metode dalam penggantian elit politik, meliputi pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, hingga pemilihan kepala daerah.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

2

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

3

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

4

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.