Kimchi Makanan Khas Korea Selatan Terancam Punah? Ini Penyebabnya

[info_penulis_custom]
Kimchi Punah
Kimchi. (Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kimchi, makanan khas Korea Selatan yang populer, saat ini terancam punah. Hal demikian karena adanya suhu yang meningkat akibat perubahan iklim yang terjadi di negeri Ginseng tersebut.

Dengan peningkatan suhu yang terus naik dan tidak terkendali, memungkinakan Korea Selatan tidak dapat menanam sawi lagi di masa yang akan datang.

Para ilmuwan, petani, dan produsen mengatakan kualitas dan kuantitas olahan acar sawi putih itu menurun akibat suhu Bumi yang makin panas.

“Sawi putih tumbuh di iklim dingin dan hanya beradaptasi dengan rentang suhu yang sangat sempit,” kata ahli patologi tanaman dan virologi Lee Young-gyu.

Ia juga menambahkan suhu yang optimal untuk menanam sawi yaitu antara antara 18 dan 21 derajat Celsius.

“Suhu optimal adalah antara 18 dan 21 derajat Celsius,” imbuhnya.

Di ladang maupun di dapur, baik dalam skala besar maupun kecil, petani dan pembuat kimchi mulai merasakan dampaknya.

Kimchi, hidangan pedas yang difermentasi, dapat dibuat dari berbagai jenis sayuran seperti lobak, mentimun, dan daun bawang. Namun, jenis kimchi yang paling umum dan populer adalah yang menggunakan sawi putih.

Keberadaan Kimchi Akibat Pengaruh Suhu Tinggi

Lee Ha-yeon, yang memiliki gelar Master Kimchi dari Kementerian Pertanian Korea Selatan, menjelaskan pengaruh suhu yang lebih tinggi pada sayuran tersebut. Menurutnya, suhu tinggi menyebabkan inti sawi putih menjadi rusak, dan akarnya menjadi lembek.

“Jika ini terus berlanjut, maka di musim panas kita mungkin harus berhenti mengonsumsi sawi,” kata Lee, yang gelarnya mencerminkan kontribusinya terhadap budaya makanan Korea Selatan.

Menurut Badan Pembangunan Pedesaan, sebuah lembaga penelitian pertanian tingkat negara bagian, skenario perubahan iklim memprediksi bahwa dalam 25 tahun ke depan, luas lahan pertanian akan berkurang drastis menjadi hanya 44 hektare. Hal ini berarti pada tahun 2090, tidak akan ada lagi tanaman sawi putih di daerah dataran tinggi.

BACA JUGA: Cara Buat Kimchi yang Mudah dan Praktis!

Bagaimana pendapat Anda mengenai Kimchi makanan khas Korea Selatan yang terancam punah, akibat perubahan suhu ini?

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.