Kirim Listrik Kalimantan ke Jawa, RI Bangun Kabel Bawah Laut Rp178 T

[info_penulis_custom]
RI Bangun Kabel Bawah Laut Rp 178 T
Operator pembangkit melakukan pemeriksaan di area generator PLTA Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023) (katadata)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemeterian ESDM, Jisman Hutajulu, mengatakan potensi listrik hidro tersebut mencapai 13 Gigawatt yang berasal dari Sungai Kayan dan Sungai Mentarang di Kalimantan Utara.Melalui interkoneksi 500kV HVAC, dia berharap dapat mentransmigrasi listrik ke pusat beban yang ada di pulau Jawa.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun kabel bawah laut untuk mengirim potensi listrik hidro dari Kalimantan ke Jawa. Investasi proyek tersebut mencapai US$ 11,3 miliar atau setara dengan Rp 178 triliun.

“Sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri ESDM, saya ingin menekankan kembali pentingnya pengembangan hydropower dengan teknologi yang efisien dan didukung infrastruktur transmisi” ujar Jisman melalui keterangan resmi, Jumat (3/11).

BACA JUGA: PLN Pastikan Listrik Jelang Pembukaan FIFA World Cup U17 2023 di GBT Aman

Jisman menyebutkan, panjangan jaringan interkoneksi diperkirakan mencapai 1.976 kilometer sirkuit (kms), dengan panjang backbone dan fishbone masing-masing mencapai 4.667 kms dan 4.299 kms.

Seperti diketahui, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 memuat pengembangan sejumlah proyek PLTA dengan kapasitas 10 GW. Lokasi potensi energi terbarukan masih jauh dari pusat permintaan beban.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki 4.400 sungai yang berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik atau hydropower. Dari ribuan sungai tersebut, ada 128 sungai besar yang memiliki kapasitas produksi listrik berlimpah antara lain Sungai Mamberamo di Papua dan Sungai Kayan yang terletak di Kalimantan Utara.

Jokowi mengatakan bersaran potensi energi terbarukan itu dapat menjadi modal akselerasi transisi energi domestik.

Listrik dari PLTA Kayan bakal menjadi sumber pasokan setrum untuk kegiatan operasional Kawasan Industri Hijau atau Green Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

 

(Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar

3

Industri Ekspor Tertekan Tarif AS: Penguatan Ekonomi Domestik Bukan Lagi Pilihan Tapi Keharusan

4

Ibis Bandung Pasteur Perkenalkan Signature Menu: Warisan Rasa dalam Hidangan Premium

5

ESDM Sebut Banjir Pasokan di Pasar Internasional jadi Salah Satu Penyebab Harga Nikel Turun
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.