Kurangi Resiko Bencana di Jabar, BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Harus Segera Dilakukan

[info_penulis_custom]
BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Harus Segera Dilakukan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat, Bambang Imanudin berkoordinasi dengan para petugas, relawan, pasukan dari Lanud Husein Sastranegara, dan masyarakat yang sedang berusaha membersihkan longsoran yang menghalangi akses ke Kadupandak, Kamis (5/12). Lokasi longsoran tersebut berada di Wilayah Pasir Nangka, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianju (Instagram @bpbd_jabar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Operasi modifikasi cuaca (OMC) harus segera dilakukan untuk mengurangi potensi hujan deras yang dapat memicu bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan keretakan tanah di Jawa Barat demikian dikatakan,
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Operasi modifikasi cuaca ini sejak kemarin sudah saya laporkan ke Kepala Pemerintah Daerah dan juga Kepala BNPB. Sore ini akan dipersiapkan lebih lanjut lagi dalam rapat koordinasi,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang ditemui saat meninjau dampak bencana keretakan tanah di Desa Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.

Dwikorita menjelaskan bahwa operasi modifikasi cuaca dengan cara menebarkan zat natrium klorida (NaCl) ke awan potensial di wilayah selatan Jawa Barat, seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran hingga ke Banten bagian selatan.

Berdasarkan analisa BMKG kawasan tersebut berpotensi besar untuk diguyur hujan berintensitas deras disertai dengan badai berupa angin kencang mencapai 33 kilometer per jam (18 knot) pada lapisan permukaan. Kondisi ini diperkirakan berlangsung dalam sepekan ke depan atau setidaknya sampai dengan 8 November 2024.

“Hujan memang tidak bisa dihentikan, tapi paling tidak kita berupaya untuk mengurangi intensitas hujannya dengan OMC ini,” kata dia.

Dwikorita menjelaskan bahwa besarnya potensi hujan deras di Jawa Barat tersebut dipengaruhi oleh sejumlah fenomena atmosfer, seperti La Nina lemah, madden julian oscilliation (MJO), gelombang ekuatorial rossby, gelombang kelvin yang berada di wilayah Indonesia.

Keberadaan bibit siklon tropis 91S yang terpantau oleh tim meteorologi BMKG sedang berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Banten juga memperbesar dampak yang dapat ditimbulkan pada kawasan sekitarnya.

“Apalagi, posisi bibit siklon yang masih baru tersebut terpantau hari ini sudah semakin dekat ke arah darat selatan Jawa Barat. Kami mengkhawatirkan akan berdampak hujan yang intensitasnya bisa sangat lebat dan berpotensi kembali memicu bencana,” kata dia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan dari hasil pendataan sementara bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 30 kecamatan dari 47 kecamatan yang ada, pada Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).

Bencana banjir bandang yang disertai tanah longsor ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak, bahkan satu warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung yang hingga saat ini masih dalam pencarian.

Data rekapitulasi BPBD Sukabumi merincikan untuk bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan, salah satunya Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Kampung Parungseah Kabupaten Sukabumi, Mobil Terseret Arus

Adapun jumlah warga yang terdampak dilaporkan sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa, mengungsi sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa, kemudian terancam sebanyak tujuh kepala keluarga atau 19 jiwa serta satu orang meninggal dunia.

Selanjutnya, untuk jumlah rumah yang rusak sebanyak 40 unit dengan rincian 36 unit rusak ringan, tiga rusak sedang dan satu rusak berat serta enam fasilitas umum rusak. BPBD Sukabumi mengestimasi jumlah kerugian materiil dampak bencana ini lebih kurang mencapai Rp695 juta.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral

2

Perbedaan Milk Bun Thailand dan Milk Bun Jepang, Jangan Salah Pilih!

3

Gampang, Begini Cara Instal dan Berlangganan Microsoft Office 365

4

Xiaomi Umumkan Update HyperOS 2.0 untuk HP Redmi dan Tablet

5

Microsoft Luncurkan Office 2024, Tanpa Perlu Berlangganan?
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.