Pakar Unair Bedah Kosakata Baru Gen Alpha

[info_penulis_custom]
Kosakata gen alpha
Prof Dr Dra Ni Wayan Sartini MHum (dok. Unair)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bahasa selalu berkembang seiring perubahan zaman, termasuk bahasa sehari-hari yang digunakan oleh generasi muda. Saat ini, Gen Alpha mulai memperkenalkan berbagai kosakata baru seperti mewing, rizz, sigma, dan skibidi dalam percakapan mereka.

Melalui wawancara dengan Guru Besar Etnolinguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Dra. Ni Wayan Sartini, M.Hum, beliau menguraikan proses terbentuknya kosakata unik ini.

Pengaruh Media Sosial dan Teknologi Digital

Menurut Prof. Wayan, media sosial dan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap munculnya kosakata baru di kalangan Gen Alpha.

Kehidupan yang dikelilingi teknologi digital membuat generasi ini terbiasa menggunakan istilah-istilah unik dalam komunikasi sehari-hari.

“Di era digital ini, banyak model bahasa baru bermunculan. Salah satunya bahasa Gen Alpha. Sebenarnya, cikal bakal tersebut adalah dari bahasa gaul kemudian berkembang sampai kepada Gen-Z dan Gen Alpha,” jelas Prof. Wayan, melansir laman resmi Unair, Minggu (8/12/2024).

Ia menambahkan dinamika masyarakat modern juga menjadi pemicu perubahan pola komunikasi.

“Gen Alpha terhubung erat melalui berbagai platform digital. Dalam proses mencari jati diri, mereka menciptakan cara berkomunikasi khas menggunakan kosakata baru, emoji, dan emotikon. Hal ini mempermudah sekaligus mempercepat komunikasi mereka,” ujarnya.

Istilah seperti mewing, yang merujuk pada teknik memperbaiki struktur wajah, dan rizz, singkatan dari karisma, menurut Prof. Wayan adalah contoh nyata dari kreativitas bahasa yang dihasilkan oleh Gen Alpha. Ia melihat fenomena ini sebagai bentuk inovasi linguistik yang lahir dari komunitas mereka.

Bahasa yang Bersifat Sementara

Meski inovatif, Prof. Wayan menjelaskan bahwa bahasa Gen Alpha memiliki sifat sementara.

“Tidak masalah jika Gen Alpha menggunakan bahasa ini sesuai usianya. Namun, seperti bahasa gaul sebelumnya, istilah-istilah ini kemungkinan akan hilang seiring bertambahnya usia mereka dan perubahan konteks kehidupan,” katanya.

Beliau juga menekankan bahwa bahasa dan budaya selalu berjalan seiring dengan konteks zaman. Bahasa Gen Alpha, menurutnya, adalah bagian dari identitas sosial generasi tersebut.

Selama penggunaannya terbatas pada ranah informal, bahasa ini tidak membawa dampak negatif terhadap budaya atau bahasa Indonesia.

Pentingnya Menyesuaikan Konteks Penggunaan

Sebagai penutup, Prof. Wayan mengingatkan pentingnya menyesuaikan penggunaan bahasa dengan situasi dan lawan bicara.

“Bahasa ini tidak akan merusak bahasa Indonesia selama digunakan dalam komunikasi informal. Namun, kita harus memastikan bahwa istilah-istilah tersebut tidak merembes ke ranah formal,” tegasnya.

BACA JUGA: Gen Alpha Berakhir, Saatnya Generasi Beta 2025 Lahir!

Fenomena kosakata baru yang diciptakan Gen Alpha tidak hanya memperkaya cara komunikasi, tetapi juga menjadi identitas khas generasi tersebut. Meski demikian, penting bagi pengguna bahasa untuk tetap memperhatikan konteks formal dan informal demi menjaga kelestarian bahasa Indonesia

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Persib Bandung Penuhi Undangan Makan Siang dari Wakil Gubernur Jawa Barat 
Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Tangkal Kampanye Negatif, Industri Nikel RI Buat Standarisasi Global
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Longsor Salawu Tasikmalaya Akibatkan Lima Rumah Rusak Berat, Belasan Lainnya Terancam
Sahrul Gunawan
Gagal Kuliah di UGM Gegara Dilarang Ngekos, Anak Sahrul Gunawan Ngambek!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Bisnis: Fokus

5

Diisukan Gabung Malut United, Gustavo Franca Akui Kontraknya Bersama Persib Hanya Menyisakan Beberapa Bulan ke Depan
Headline
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Banjir-Longsor Akibatkan Jalan dan Listrik di Tasikmalaya Terputus
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Ribuan Bobotoh Ramaikan Masak Besar Bobon Santoso, Batagor Khas Bandung Jadi Hidangan Andalan 
Sapi kurban Prabowo - Instagram Dispernakan Bandung Barat
2 Sapi Limosin Raksasa Asal Bandung Barat Lolos Seleksi Kurban Presiden Prabowo
Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun
Fantastis! Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 761 Triliun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.